SUMUT.WAHANANEWS.CO - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Deliserdang mengakibatkan banjir di sejumlah titik, termasuk di Perumahan Bimer Regency 4 yang terletak di Jalan Hasyim Tahir Desa Batangkuis Pekan, Kecamatan Batangkuis. Perumahan yang baru dibangun beberapa tahun lalu ini ternyata belum sepenuhnya siap menghadapi hujan deras, terbukti dengan adanya keluhan dari salah satu penghuninya.
Keluhan Warga Akibat Air Masuk dari Celah Keramik
Baca Juga:
SMK Bima Utomo BS "Usir" Siswa dengan Surat Pengunduran Diri
Wawan, salah satu penghuni di blok J, mengeluhkan air hujan yang masuk ke rumahnya melalui celah-celah keramik lantai. Ia terbangun sekitar pukul 02.00 WIB dini hari dan mendapati ruang tamu dan kamar anaknya sudah tergenang air, Minggu (6/10/2024).
"Kurang lebih sekitar pukul 02.00 WIB pagi, saya terbangun. Saya lihat air sudah menggenang ruang tamu dan kamar anakku," ujar Wawan.
Wawan kemudian membangunkan istri dan anaknya untuk mengungsikan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi. Ia sendiri terpaksa tidak tidur hingga pagi karena air di rumahnya belum surut.
Baca Juga:
Siswi Berprestasi Asal Deli Serdang Akan Hadiri Puncak Peringatan HAN di Papua
"Tadi malam kukuras airnya tapi kulihat air terus masuk akhirnya kubiarkan hingga pagi tanpa tidur lagi, sudah agak siang sedikit baru kukuras air tersebut, tapi untuk blok J airnya belum surut juga," akunya dengan wajah yang lelah.
Hal senada dikatakan Hendra warga Perumahan Bimer Regency 4 blok i11 juga mengakui rumahnya masuk hingga teras rumahnya.
"Iya tadi malam air masuk dari luar hingga ke teras rumahku," katanya.
Konfirmasi Penjaga Malam
Dodi, penjaga malam di Perumahan Bimer Regency 4, membenarkan kejadian tersebut. Ia melihat Wawan terbangun sekitar pukul 02.00 WIB dan mengeluhkan air yang masuk ke rumahnya. Dodi juga melihat Wawan bersama istri dan anaknya menguras air di rumahnya.
"Ya saya lihat dia (Wawan) terbangun, dan kulihat dia keluar rumah dan mengeluhkan bahwa rumahnya masuk air saat hujan deras tadi malam. Sekira agak pukul 09.00 WIB, dia bersama istri dan anaknya menguras air yang masuk ke dalam rumahnya," terangnya.
Developer Perumahan Bimer Regency 4, David, saat dikonfirmasi mengatakan adanya air tersebut dikarenakan lembeknya tanah menyebabkan beberapa keramik lantai ruang tamu turun sebelah.
"Saya bisa menilai dari gambaran yang dikasih, berarti disitu adanya air sehingga terjadi lembek tanahnya dibawahnya jadi turun dia," ucap sembari ia meminta untuk memfoto kan agar dikirim ke Anwar agar diperiksanya.
Terkait banjir yang berada di lokasi perumahan tersebut ia menyampaikan pangkalan masalah nya dimana, lokasi sawah yang berada di belakang Perumahan Bimer Regency 4 sudah ditimbun semua.
"Jadi air itu harusnya kedepan, saya sudah suruh anggota pantau, seluruh parit didepan itu penuh, macamana air mau keluar, debit air itu ada yang nyangkut, bukan hanya kita, satu hamparan kena semua kita," akunya.
"Yang ada sekarang gimana mengalirkan air dari blok i dan blok J kita bagi sekarang, karena air ini kalau dibuang semua ke depan nggak nampung parit itu karena pengairan yang lambat," imbuhnya.
Pembangunan Bimer 4 tahap 3 sambung David menyampaikan sudah dibuat pelebaran paritnya yang punya PU.
"Ada parit PU yang dari zaman dulu sudah ada, jadi kemarin kita lebarkan, tujuannya ntar kita membagi volume air itu tidak melulu ke depan hasil terakhir ke parit besar," tuturnya, sembari ia mengirimkan gambar.
Kejadian banjir di Perumahan Bimer Regency 4 menunjukkan bahwa masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan perumahan, terutama terkait dengan sistem drainase. Adanya air yang masuk dari celah-celah keramik lantai menunjukkan bahwa konstruksi bangunan belum sepenuhnya siap menghadapi hujan deras.
Perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan untuk mengatasi permasalahan ini agar penghuni perumahan dapat merasa aman dan nyaman di tempat tinggalnya.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]