WahanaNews.co I Bupati Toba, Poltak Sitorus mengatakan
pihaknya melihat bahwa Satgas Covid-19 Kabupaten Toba bekerja profesional dalam
menangani kasus Selamat Sianipar.
Baca Juga:
Mengenal Sosok Bacalon Bupati Toba dr Suryadi, Bergerak Bidang Kesehatan Hingga Perjalanan Karirnya
"Ya, sebenarnya Satgas kita itu sudah profesional
melakukan tugasnya. Seketika, kepala desa menerima informasi dari Dinas
Kesehatan bahwa ada warganya yang terkena Covid-19, langsung beliau kerja,
carikan tempat dan bicara dengan keluarga," ujar Bupati Toba Poltak
Sitorus.
"Dan itu sudah dilakukan, dan di desa itu cukup bagus.
Tempat isolasinya bagus, makanan disiapkan. Bahkan disiapkan untuk 14
hari," terangnya.
Baca Juga:
Bersama Simpatisan, Bacalon Bupati Toba Thurman Hutapea Daftarkan Diri ke PKB
"Sudah disediakan, artinya tidak ada kekurangan
makanan. Tidak ada kekurangan pelayanan. Bapak ini berusaha keluar-keluar,
merangkul orang, memeluk orang. Berusaha untuk menemui orang, termasuk juga
istrinya," sambungnya.
Dalam penuturannya, pengidap Covid-19 berupaya menularkan
Covid-19 dan tidak betah menjalani masa isolasi mandiri.
"Nah hal ini kan sudah membahayakan orang, ini ancaman
nyawa loh. Kalau virus sudah ada di dalam tubuhnya, lalu berusaha dia
menularkan itu, itu sama dengan membahayakan orang lain, menimbulkan kematian
bagi orang lain," tuturnya.
"Jadi itu sangat berbahaya. Maka kejadian itu, yang
kita lihat masyarakat melakukan pengamanan bagi warga di situ dengan cara
menangkap, mengamankan orang ini," sambungnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pada proses pengamanan pasien yang
terekam dalam video berdurasi 37 detik tersebut terlihat sekumpulan orang tidak
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
"Tapi waktu itu belum ada APD yang ada di situ, maka
dipakai di situ alat-alat, yang kita lihat di situ wah kenapa sampai
digituin," sambungnya.
"Itu sebenarnya dari keterangan Kepala Desa untuk
menjaga jarak, agar jangan menyentuh warga, maka pakai alat," pungkasnya.
Sementara itu, Selamat Sianipar, masih dirawat di RSUD
Porsea dan segera dipindahkan ke rumah sakit rujukan untuk Covid.
"Ya, pasien atas nama Selamat Sianipar sudah dirawat
satu hari ini di ruang rawatan kami. Sudah kami lakukan perawatan, sudah
diberikan obat-obatan," ujarDirektur RSUD Porsea dr Tommy Siahaan di
Kantor Bupati Toba, Senin (26/7/2021).
Pihaknya akan merujuk Selamat ke rumah sakit Covid-19 yang
ada di Kota Medan bila kondisi psikologisnya mulai stabil.
Selain perawatan untuk penyakit Covid-19 yang diidapnya,
RSUD Porsea juga akan merujuk pasien tersebut ke rumah sakit jiwa yang ada di
Kota Medan.
"Saat ini, memang dia tanpa keluhan, hanya gangguan
depresi. Maka, depresinya itu dulu kita obati dan setelah stabil nanti kita
akan rujukan Covid-19 ke Medan," sambungnya.
Ia berharap, kondisi pasien mulai stabil dalam dua hingga
tiga hari mendatang untuk mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit
rujukan.
Siahaan mengatakan, Selamat tidak mengalami
luka-luka parah setelah dikeroyok warga. (tum)