WahanaNews.co I Mungkin akibat minimnya sistim
pengamanan pantai atau juga disebabkan yang bersangkutan tidak pandai berenang,
seorang pelajar bernama Muhammad Abduh Pane (18) asal Medan Johor, tewas
tenggelam disekitar Villa Ajibata saat berenang bersama teman-temannya
diperairan Ajibata, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Minggu (07/03/2021)
sekitar pukul 11:30 Wib.
Baca Juga:
ASDP Danau Toba: e-Tiketing Mencegah Antrian Panjang di Dalam dan di Luar Pelabuhan
Informasi yang berhasil dihimpun media dari keluarga korban Muhammad Abduh Pane,
menerangkan bahwa mereka sedang berlibur bersama keluarga besarnya dikawasan
Danau Toba, sejak kemarin dan si korban beserta keluarganya juga sudah
mandi-mandi dilokasi yang sama pada saat sebelumnya.
Baca Juga:
F1 Powerboat: Kemenko Marves Kritik Bupati Toba Soal Sampah
Pihak keluarga menerangkan, korban Muhammad Abduh Pane yang
hendak pulang ke Medan menyempatkan diri untuk mandi-mandi lagi di Perairan
Danau Toba sekitar 10 meter dari tepi pantai Danau Toba, namum korban akhirnya
menghilang dari permukaan air dan tidak kelihatan sekitar 10 menit.
Kapos Pol Ajibat Ipda S. Siringoringo yang mendapat
informasi adanya orang tenggelam diseputaran Villa Ajibata langsung meneruskan
inforomasi tersebut Kepada Basarnas Danau Toba untuk melakukan pencarian
diseputaran tenggelamnya korban.
Tim Sar Gabungan yang
terdiri dari Pos Sar Danau Toba, Pol Airud Markas Danau Toba dan Kepolisian
Polsek Lumban Julu bergerak menuju lokasi tenggelamnya korban Muhammad Abduh
Pane untuk melakukan pencarian.
"Setelah melakukan pencarian kurang lebih selama 30 menit
korban Muhammad Abduh Pane, berhasil ditemukan Tim Sar Gabungan dalam kondisi
telah meninggal Dunia, lokasi di temukan kurang lebih 6 meter dari tepi pantai
dan korban langsung di evakuasi ke Rumah Sakit Umum Parapat, Kecamatan Girsang
Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun," ujar Ipda S. Siringoringo didampingi
Koordinator Pos Sar Danau Toba Octo Tambunan dan Kanit Pol Airud Markas Danau
Toba Ipda E Sitinjak.
Keterangan yang salah seorang keluarga yang
ikut dalam rombongan, mengatakan bahwa tidak diketahui persis jam berapa Abduh mulai
berenang hingga tenggelam dan rombongan tidak meperhatikan keberadaan korban.
Dituturkan, korban sekitar pukul 09.30 Wib masih bersama-sama untuk memberangkatkan keluarganya (Orang
tua Korban) yang berangkat pulang lebih dahulu sebab ada keluarga yang pesta di Medan.
Menurut keluarga, beberapa menit kedua orangtua
Korban berangkat pulang menuju Medan, mereka tidak sadar Muhammad Abduh
Pane tidak lagi bersama rombongan.
"Jadi kami mengetahuinya dari seorang penyelam koin yang
menemukan sesosok jasad didalam air dengan kedalaman 4 meter, kejadian itupun
langsung kami beritahukan Kepada orangtua korban yang sudah berangkat pulang
agar kembali balik ke lokasi untuk melihat kejadian ini," katanya.
Keluarga juga mengatakan bahwa korban merupakan anak tunggal
dari Haji Azis Pane, orang tua korban juga satu rombongan dengan mereka, sama sama dari satu lingkungan tempat tinggal di Gang Dulur, Jalan Karya Tani, Medan
Johor.
Direktur Rumah Sakit Umum Parapat, dr. Elisabet melalui dr.
Icah Sigiro mengatakan, bahwa korban sudah tidak bernyawa lagi sebelum sampai
ke Rumah Sakit Umum Parapat.
"Jadi meninggalnya korban murni karna tenggelam," ucap dr.
Icah Sigiro. (tum)