PAKPAK-BHARAT.WAHANANEWS.CO - Debat kandidat calon Bupati Pakpak Bharat 2024 yang digelar di Hotel Grand Ina Medan pada 17 November 2024 telah memicu kontroversi di tengah masyarakat Pakpak Bharat. Sejumlah elemen masyarakat merasa tersinggung dengan pertanyaan dari pembawa acara yang menanyakan tentang keberadaan kultivasi tanaman ganja di beberapa daerah di Kabupaten Pakpak Bharat.
Tuduhan Tak Berdasar dan Mencoreng Nama Baik
Baca Juga:
Sound Horeg Dinilai Mengganggu, PBNU hingga Pemprov Jatim Serukan Penertiban
Amir Solin, Ketua DPD JPKP Kabupaten Pakpak Bharat, menyatakan kekecewaan dan kekhawatirannya atas tuduhan tersebut. Ia meminta KPUD Pakpak Bharat untuk bertanggung jawab atas materi debat yang dianggap tidak benar. Amir khawatir tuduhan ini akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama menjelang tahapan Pemilihan Kepala Daerah.
Senada dengan Amir, Juniper Sinamo, warga Pakpak Bharat, juga merasa sangat tersinggung dengan tuduhan tersebut.
"Selama ini saya tidak pernah mendengar adanya kebun ganja di kampung halamannya, tuduhan tersebut sangat mencoreng nama baik Kabupaten Pakpak Bharat dan saya minta KPU RI untuk memberhentikan seluruh komisioner KPUD Pakpak Bharat karena dianggap memberikan informasi bohong," ungkapnya.
Baca Juga:
Untuk Sementara, Nelayan Tapteng Diimbau Tidak Melaut ke Perairan Aceh
Tokoh muda Pakpak Bharat, Rinto Solin, juga ikut menyuarakan protesnya. Ia menyesalkan adanya tuduhan tersebut dan meminta KPUD Pakpak Bharat untuk bertanggung jawab atas tudingan yang dianggap tidak berdasar.
KPUD Pakpak Bharat Bungkam
Sejumlah kru media yang mendatangi kantor KPUD Pakpak Bharat pada 20 November 2024 untuk meminta klarifikasi terkait tuduhan tersebut tidak berhasil menemui satu pun komisioner. Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak KPUD Pakpak Bharat.