WahanaNews-Sumut | Ratusan massa ORMAS, OKP, LSM, Pers, dan para pengiat anti korupsi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Pemerhati Pembangunan (AMSP2) Kepulauan Nias melaksanakan aksi unjuk rasa di Sekretariat atau Kantor PPK 3.5 B2PJN Perwakilan Kepulauan Nias yang terletak dijalan Supomo, Desa Mudik, Kota Gunungsitoli, Selasa (12/10/2021) pagi.
Dalam orasinya, pimpinan aksi demo AMSP2 Kepulauan Nias, Markus Hulu, menegaskan kepada PPK 3.5 B2PJN Perwakilan Kepulauan Nias, B2PJN Wilayah Sumut dan Kementerian PUPR, agar memeriksa kembali mutu dan kualitas semua pekerjaan proyek preservasi Jalan Nasional Tahun 2021 yang menelan anggaran sekitar Rp17 miliar.
Baca Juga:
3 PPK Medan Timur Dituntut 1 Tahun Bui Gegera Gelembungkan Suara Pileg 2024
“Pekerjaan yang mutu, kualitas tidak sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan agar dibongkar dan diperbaiki kembali,” tegas Markus Hulu yang juga Ketua LSM Penjara Kota Gunungsitoli.
AMPS2-KN Minta Oknum PPK 3.5 Dicopot
Ia pun menyampaikan, terkait pernyataan dari oknum PPK 3.5, Firman Hutauruk, yang menyatakan “Muak di Nias” telah mencederai hati masyarakat Nias. Menurutnya, Sikap oknum tersebut tidak mencerminkan sebagai sikap seorang aparatur atau pejabat negara, yang telah disumpah siap untuk ditempatkan di seluruh wilayah NKRI dan melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab.
Baca Juga:
Ladang Ganja 5 Ha di Madina Ditemukan Polda Sumut Berkat Alat Deteksi BRIN
“Kami minta kepada Menteri PUPR agar mencopot oknum ini dari jabatannya,” kata Markus Hulu.
Diakhir orasinya, Markus Hulu menekankan, agar apa yang menjadi tuntutan mereka tersebut dapat segera ditanggapi dan direspon oleh pihak-pihak terkait lainnya.
“Jika hal ini tidak ditanggapi, maka kami pastikan, kami akan turun dengan massa yang lebih besar lagi,” seru Markus Hulu.
Senada, Ketua DPD LSM Sayap Amanah Nusantara (SANRA) Nias Selatan, Perhatian Halawa, dalam orasinya menyampaikan jika beberapa waktu lalu Kepala B2PJN Sumut, Selamat Rasidi, beserta rombongan telah melakukan dialog di Kantor PPK 3.5, dengan kesepakatan Tim bersama AMSP2-KN turun melakukan monitoring dan mengecek semua titik pelaksanaan pekerjaan proyek B2PJN wilayah kerja Kepulauan Nias.
“Mana janjinya, sampai saat ini belum ada hasilnya,” kata Perhatian Halawa.
Diketahui, pada aksi tersebut, PPK 3.5, Firman Hutauruk tidak menemui kedatangan massa aksi AMSP2-KN, namun hanya diterima oleh salah seorang oknum staf PPK 3.5.
AMPS2-KN dan Sejumlah Masyarakat Menandatangani Petisi
Dari pantauan WahanaNews-Sumut, meski dibawah guyuran hujan, usai melakukan orasi di Kantor PPK 3.5 B2PJN Perwakilan Kepulauan Nias, massa aksi AMSP2-KN kembali bergeser menuju Lapangan Merdeka Gunungsitoli dengan membawa spanduk sepanjang 5 x 1 meter yang bertuliskan “Petisi 12 Oktober 2021, Etika PPK3.5 Seorang ASN, Mengatakan Sudah Muak di Nias, hal itu sangat melukai hati masyarakat Kepulauan Nias”.
Petisi tersebut ditandatangani oleh seluruh peserta aksi dengan membentangkan spanduk tersebut. Tidak hanya peserta aksi, terlihat juga sejumlah masyarakat yang menyaksikan aksi tersebut ikut menandatangani petisi tersebut.
Sekira pukul 15.00 WIB, massa aksi AMSP2-KN, membubarkan diri dengan tertib dan damai dibawah pengawalan personel Polres Nias.
Untuk diketahui, demo tersebut merupakan demo lanjutan yang dilakukan oleh AMSP2-KN pada 27 September 2021 lalu. AMSP2-KN menuding bahwa pekerjaan proyek pekerjaan proyek preservasi Jalan Nasional Tahun 2021 yang menelan anggaran sekitar Rp 17 miliar dinilai buruk dan bobrok. [rum]