WahanaNews-Sumut | Guna meningkatkan kompetensi dasar kewirausahaan digital, Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian (BBPSDMP) Kementerian Kominfo Medan, bekerjasama dengan Pemkab Toba menggelar Digital Entrepreneurship Academy (DEA) bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Pelatihan DEA ini diselenggarakan di Gedung Auditorium IT Del selama 2 hari, Senin-Selasa (13-14 Juni 2022).
Baca Juga:
Pemkab Toba, Raih Penghargaan Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2023
Bupati Toba Poltak Sitorus dalam sambutannya, saat membuka kegiatan ini secara resmi, Senin (13/6/2022), menyebutkan melalui pelatihan ini, SDM Unggul UMKM Toba diharapkan mampu memiliki keterampilan digital, untuk memasarkan produk unggulan Kabupaten Toba, seperti kain tenun, padi, jagung, bawang dan kopi.
Disebutkan bahwa Pemkab Toba saat ini terus berpacu, berupaya melakukan percepatan melalui transformasi digital, melakukan inovasi dan kerja sama kepada semua pihak, agar brand produk unggulan Toba dapat dijual secara luas, dan tersedia di Marketplace, serta harus tetap mempertahankan kualitas produk yang dipasarkan.
"Maka bapak/ibu, kalau mau produknya (makanannya) bagus, coba kasih ke orang-orang, bagaimana rasanya, enak atau tidak. Jangan tersinggung kalau dibilang tidak enak," sebut Bupati Poltak Sitorus.
Baca Juga:
Pemkab Serius Tangani Kerusakan Danau Toba
Membuat sebuah produk unggul, yang perlu diperhatikan adalah selera konsumen, dan bukan keinginan penjual. Sehingga wisatawan atau pengunjung akan tertarik membeli produk dan makanan UMKM, untuk dibawa pulang, oleh-oleh dari Kabupaten Toba.
Bupati Toba juga berpesan, agar pelaku UMKM dapat memberikan harga yang wajar untuk dagangannya. Karena lebih baik keuntungannya diambil sedikit, tapi penjualan banyak, daripada penjualan sedikit, akibat harga atau keuntungan yang diambil terlalu tinggi.
"Kalau orang Batak ini, seringkali bikin harga tak ketulungan. Kalau orang lain marginnya (batasnya) kira-kira 5 persen sudah cukup. (Tapi) kalau orang Batak 100%," tambahnya lagi.