Diancam diberhentikan, dengan susah payah, guru yang akan bersalin tersebut berhasil mendapatkan seorang mahasiswa STITM Sibolga, untuk menggantikannya, selama dalam proses persalinan.
"Kita berharap, bapak Kadis Pendidikan Tapteng memberikan atensi atas tekanan yang kami alami, dalam melaksanakan tugas mencerdaskan anak bangsa," imbuh guru honorer kompak.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
Terpisah, Kepala SDN 157619 Lumut 4, Hj Dinda Maulina Nasution, yang dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp, membantah jika dirinya menahan gaji guru honorer dan mengancam memberhentikan guru yang hendak cuti bersalin.
Maulina menerangkan, sewaktu gaji akan diberikan, guru-guru honorer menolaknya dan meminta diberikan setelah 3 bulan berlangsung. Terkait guru yang hendak cuti bersalin, ia hanya mengarahkan untuk mencari pengganti, agar proses belajar mengajar tetap lancar.
"Tidak ada itu. Saat saya hendak memberikan, mereka menolak dan meminta agar diberikan setelah tiga bulan kemudian," jawab Maulina.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
Namun saat ditanyakan pemberlakuan denda kepada guru yang tidak hadir ataupun terlambat datang ke sekolah, Maulina tidak bersedia menjawab. Ia mengarahkan agar menanyakannya langsung kepada guru-guru yang bertugas di sekolah tersebut.
"Tanya saja langsung kepada guru-gurunya," tukas Maulina. [rum]