WahanaNews.co I Kementerian Kelautan Dan Perikanan
Republik Indonesia menurunkan tim tenaga ahli dalam rangka melakukan survei di
calon lokasi perencanaan kawasan Shirmp
Estate di Kabupaten Aceh Timur, Kamis (18/2/2021).
Baca Juga:
Pemerintah Genjot Produksi Garam Nasional Lewat Proyek K‑SIGN di NTT
Adapun lokasi yang disurvei meliputi Gampong Paya Dua,
Kecamatan Peudawa dan Kuala Simpang
Ulim, Kecamatan Simpang Ulim,
Selanjutnya survei akan dilanjutkan pada Jum'at (19/2/2021) ke lokasi,
Alue Bu Jalan, Kecamatan Peureulak Barat
dan Gampong Matang Peulawi kecamatan Peureulak
Baca Juga:
Buntut Kehadiran Kapal Ikan Vietnam di Natuna, Bakamla Lanjut Patroli
"Terimakasih kepada rombongan. Dengan kunjungan rombongan
KKP ke Aceh Timur semoga dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Aceh Timur.
Saya sangat menginginkan Aceh Timur dapat maju seperti daerah lain yang
mempunyai potensi yang sama,"ujar Bupati Aceh Timur, H. Hasballah bin H.M
Thaib, SH, di sela-sela kunjungan tersebut, Kamis (18/2/2021) sore.
Bupati menambahkan, daerah lain mempunyai tambak yang dapat berkembang dan
hasil tambak mereka dapat meningkat. Karena itu, kata bupati, Aceh Timur juga
harus dapat berkembang seperti daerah lain yang mempunyai potensi tambak.
"Kita tidak harus hasil tambak meningkat sekaligus, tapi
secara pelan-pelan. Meskipun secara pelan-pelan petani di Aceh Timur dapat
sejahtera, dan dapat menyerap tenaga kerja. Karena itu, Aceh Timur juga
membutuhkan sumber daya Manusia (SDM). SDM dapat dikembangkan dengan adanya
binaan dari pihak Kementerian," sebut Hasballah yang biasa disapa Rocky.
Ia menuturkan, jika program Shirmp Estate tersebut berjalan, warga yang tidak mempunyai
tambak juga akan mendapatkan penghasilan.
"Ini akan mendongkrak ekonomi masyarakat di segal sektor. Kita berharap
program ini segera terwujud sehingga Kabupaten Aceh Timur bangkit seperti
daerah lain," imbuh Bupati.
Sementara itu,
Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan pada Direktorat Jenderal Perikanan
dan Budidaya, Tinggal Hermawan, S.Pi., M.Si, mengatakan, terkait program Shirmp
Estate masih dalam tahap perencanaan. Meskipun demikian, Tinggal Hermawan
mengatakan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Bupati Aceh Timur
sudah sepakat untuk mengembangkan tambak masyarakat sehingga produktifitas yang
selama ini dikelola secara tradisional dapat ditingkatkan.
"Langkah pertama yang dilakukan adalah meninjau loaksi
sehingga dapat diketahu kondisi lahan dan kondisi air. Dari Tim teknis kita
nanti dapat diputuskan apa yang dapat dikerjakan karena banyak hal yang perlu
dipikirkan. Kita berharap semoga program ini dapat terlaksana," sebut Direktur
Kawasan dan Kesehatan Ikan Dirjen Perikanan Dan Budidaya.
Sebelumnya kehadiran rombongan KKP di Kabupaten Aceh Timur
disambut oleh Bupati Aceh Timur, Hasballah bin H.M Thaib, SH bersama
kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
setempat.
Hadir dalam rombongan tersebut, Koordinator Subdit Penataan
Kawasan, Ridho Karya Dongoran S.Pi, Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) M.Tahang. Kemudian Analis Akuakultur Ahli
Muda - Subdit PK, R. Adi Geraldi Gandadikusumah, S.T, Analis Perikanan
Budidaya, Kriswanto, S.Sos, Sekretaris Dir. KKI, Eka Yulianti, Sekretaris
Dirjen PB, Radit P, Sespri Dir. KKI, Putri Wardana Samhana Rabiha Sari, S.Akun,
dan Pramubakti - Dit. KKI, Oghi Almaroghi Saroni, S.Pi.
Selain DJPB KKP, Turut hadir Tenaga Ahli pada KKP Dr. Ir. David Hermawan, M.P,IPM, Ketua SCI
Banyuwangi, Ir. H. Hardi Pitoyo, dan Dirut PT dan Parigi Aquakultura Prima, Ir.
Anang Mujiantoro.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur telah
mempersiapkan lahan seluas 10.000 hektar yang tersebar di 14 Kecamatan pesisir
dalam Wilayah Kabupaten tersebut untuk dijadikan tambak budidaya udang vaname
secara Cluster sekaligus menjadi contoh untuk model secara Nasional. (tum)