Sumut.WAHANANEWS.CO - Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai transshipment port bertaraf internasional.
Organisasi relawan ini menilai, pengembangan pelabuhan yang terletak di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan logistik nasional sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan barat Indonesia.
Baca Juga:
MK Koreksi Total Jadwal Pemilu, Pemilih Tak Lagi Harus Mencoblos 5 Kotak Sekaligus
Terletak di jalur pelayaran tersibuk dunia yakni Selat Malaka, Kuala Tanjung merupakan aset maritim strategis yang belum tergarap maksimal, namun berpeluang besar menjadi gerbang logistik internasional Indonesia.
Ketua Umum Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, mengatakan bahwa transformasi Kuala Tanjung menjadi pelabuhan pengalihmuatan kargo internasional (transshipment port) akan membawa multiplier effect yang besar bagi kawasan barat Indonesia.
Terlebih, pelabuhan ini terintegrasi dengan kawasan industri dan didukung oleh infrastruktur jalan tol dan jalur kereta api yang tengah dibangun.
Baca Juga:
Pemilihan di Daerah Mundur ke 2031, Ini Putusan Mengejutkan MK soal Pilkada dan DPRD
“Kuala Tanjung bukan hanya pintu masuk barang, tetapi pintu masuk peluang. Posisi strategis di Selat Malaka memberi kita keuntungan geografis yang harus dikapitalisasi untuk memperkuat daya saing nasional,” ujar Tohom, Jumat (27/6/2025).
Ia menekankan pentingnya pendekatan self generating port yang diterapkan di Kuala Tanjung, yakni pelabuhan yang menghasilkan kargonya sendiri dari kawasan industri terintegrasi.
Konsep ini, menurutnya, adalah bentuk keberlanjutan yang akan membuat pelabuhan tidak hanya menjadi infrastruktur kosong, tetapi pusat ekonomi yang hidup dan produktif.