Sumut.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran mengapresiasi percepatan pembangunan infrastruktur dasar di Kawasan Industri Kuala Tanjung (KIKT), Sumatera Utara, yang saat ini tengah digarap oleh PT Prima Pengembangan Kawasan (PT PPK).
Langkah ini dinilai sebagai sinyal positif bahwa Indonesia sedang bersiap secara serius untuk membuka gerbang investasi baru di kawasan barat.
Baca Juga:
Buka Peluang Investasi, MARTABAT Prabowo-Gibran Dorong Sinergi Lintas Sektor Wujudkan Rebana Melalui Patimban
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, mengungkapkan pembangunan gerbang utama dan akses jalan ke kawasan industri tersebut bukan sekadar pemenuhan syarat administratif, melainkan penentu daya saing kawasan industri di masa depan.
"Dalam ekosistem investasi, kesiapan infrastruktur dasar adalah indikator pertama yang dilihat investor. Bila gate dan akses jalan tertata rapi dan fungsional, itu mencerminkan kematangan pengelolaan kawasan," ujar Tohom, Senin (4/8/2025).
Menurut Tohom, keseriusan PT PPK dalam membangun infrastruktur bukan hanya memperkuat daya saing kawasan, tetapi juga membuka peluang akselerasi izin usaha kawasan industri (IUKI) dari pemerintah.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Uni Emirat Arab Investasi di Kawasan Ekonomi Batam
Ia menyebut bahwa langkah ini akan mempercepat tahapan-tahapan selanjutnya yang krusial bagi pertumbuhan industri berbasis logistik dan manufaktur.
"Jika pembangunan dasar ini selesai tepat waktu dan dengan kualitas yang baik, maka kita bisa berharap aktivitas industri di Kuala Tanjung tidak akan lagi sebatas wacana. Ini adalah momentum awal yang sangat menentukan," kata Tohom.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menambahkan bahwa posisi Kuala Tanjung sebagai simpul strategis di wilayah barat Indonesia patut didorong dengan perencanaan spasial yang matang.
Ia mengingatkan bahwa kawasan industri tidak bisa dibangun hanya dengan semangat investasi semata, tetapi juga harus mempertimbangkan integrasi dengan pelabuhan, akses logistik multimoda, dan konektivitas antarwilayah.
"Kuala Tanjung harus dijaga agar tidak tumbuh sebagai zona industri yang eksklusif dan terputus dari wilayah sekitar. Sinergi antara kawasan industri, pelabuhan, dan pusat logistik regional akan menciptakan aglomerasi ekonomi yang berdaya saing global," jelasnya.
Selain itu, Tohom menyoroti pentingnya mengedepankan pendekatan yang ramah lingkungan dalam pengembangan kawasan.
"Estetika dan keamanan kawasan seperti yang disampaikan PT PPK itu penting, tapi jangan lupa bahwa keberlanjutan dan green infrastructure juga harus menjadi bagian dari strategi jangka panjang," tegasnya.
Selanjutnya, MARTABAT Prabowo-Gibran mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk memberikan dukungan maksimal agar kawasan industri ini segera memperoleh legalitas penuh dan dapat menarik minat investasi nasional maupun internasional.
“Jangan sampai pembangunan infrastruktur ini berhenti di tengah jalan karena kendala birokrasi. Sinergi antar-lembaga harus dipastikan berjalan efektif,” pungkas Tohom.
Sebagai informasi, PT Prima Pengembangan Kawasan (PT PPK) saat ini sedang menyelesaikan pembangunan gerbang utama dan jalan akses masuk sebagai bagian dari infrastruktur dasar Kawasan Industri Kuala Tanjung.
Pembangunan ini merupakan langkah penting dalam pemenuhan syarat administratif guna memperoleh Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) dari pemerintah, sekaligus menjadi titik awal bagi operasional industri di wilayah tersebut.
PT PPK optimistis infrastruktur ini akan memicu percepatan tahapan berikutnya dan mendorong kawasan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Utara.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]