WahanaNews-Sumut | Pasca penganiayaan yang menimpa Bagas Syahputra dan temannya yang mulut nya dihantam batu serta dengkul temannya di martil usai merayakan pesta ulang tahun temannya di cafe bambu Jalan Tanah Garapan Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan beberapa waktu yang lalu.
Kabarnya korban hanya bisa makan bubur dan mendapat 6 jahitan di mulut nya belum mengering. Tak hanya itu, ia pun belum bisa beraktivitas seperti biasanya hingga hari ini berharap agar pelaku segera ditangkap.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Informasi yang dihimpun salah satu pelaku yang menganiaya korban masih berada di lokasi dan berkeliaran dengan bebasnya. korban berharap agar pelakunya segera ditangkap.
Korban bernama Bagas kepada wartawan mengatakan pasca kejadian penganiayaan yang telah dia alami hingga kini ia belum dapat beraktivitas seperti biasa pasalnya luka di mulutnya yang dijahit belum sembuh.
"Belum bisa beraktivitas karena belum sembuh bang," katanya sembari menahan sakit, Selasa (14/6/22).
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Lanjut Bagas menjelaskan tak hanya selama masa penyembuhan ia hanya bisa makan bubur dan makanan yang lembek, karena jika ia makan nasi luka yang dimulut nya terasa nyeri dan sakit.
"Masih makan bubur karena jika makan nasi masih sakit untuk ngunyah bang," jelasnya.
Pasca kejadian tersebut ia masih mengingat peristiwa penganiayaan yang dialami nya, menurutnya kejadian tersebut sangat brutal dan jika para korban tak berhasil meloloskan diri kemungkinan ia tak dapat menyelamatkan nyawanya.
"Kalau kami saat itu tak dapat melarikan diri mungkin kami bisa mati di lokasi karena saat itu mereka (pelaku) sangat brutal dan kejam," ungkapnya.
"Kawanku memberi kabar salah satu pelaku nya masih berkeliaran di sekitar lokasi tersebut," lanjutnya.
Ia masih berharap keadilan akan datang dan para pelaku segera ditangkap serta diproses sesuai undang-undang yang berlaku dinegara Republik Indonesia.
Saat dikonfirmasi Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol M Agustiawan via whatsapp mengatakan pihaknya akan menindak lanjuti kasus tersebut.
"Baik pak akan kami tindak lanjuti," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Nahas bagi Bagas Syahputra (19) dan M Iqbal Ananda saat menghadiri acara ulang tahun sahabatnya di cafe bambu jalan Tanah Garapan Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan menjadi korban penganiayaan oleh tamu yang berada di cafe tersebut.
Bagas kepada wartawan mengatakan pihak kejadian ini bermula saat dirinya dan temannya diundang untuk menghadiri acara ulang tahun di cafe Bambu Jalan Tanah Garapan Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan pada Minggu pagi sekitar pukul 01.30 WIB.
"Jadi saat kami di cafe itu kami merayakan nya dengan joget joget jadi ada teman kami bersenggolan dengan tamu lain namun kejadian itu sudah selesai di situ, ternyata pihak mereka mungkin menaruh dendam," katanya, Senin (6/6)
Lanjut Bagas menjelaskan usai merayakan acara ulang tahun para korban dan keenam lainnya pergi beranjak pulang, namun tiba tiba tak jauh dari cafe tersebut para korban dicegat dan terjadi keributan mulut.
"Tiba tiba mereka menyerang kami ada sekitar belasan orang yang nyerang kami dan salah satu pelaku berinisial G mengambil batu koral dan menghantam kan ke arah bibirku, seketika itu bibirku pecah dan mengeluarkan darah segar, aku langsung terduduk dan langsung oyong kepalaku," jelasnya.
"Aku langsung dibawa kawanku ke klinik terdekat namun dipertengahan jalan persisnya di jalan besar laut dendang kami lagi lagi dihujani batu dan benda-benda tumpul lainnya kami langsung tancap gas menyelamatkan diri namun sayangnya temanku bernama Iqbal menjadi korban juga, aku bibirku dijahit sebanyak 6 jahitan dan 5 gigiku patah langsung," imbuhnya.
Sementara M Iqbal Ananda menerangkan saat itu dirinya sudah terkepung dengan para preman tersebut dan ia tak bisa lagi kemana mana namun ia memaksakan diri dan pergi ke satu kedai.
"Waktu itu aku berhenti dan langsung masuk kedalam kedai namun aku langsung ditarik oleh para preman kebetulan aku pake helm. Helm ku aja pecah di martil orang itu lalu saat itu kereta ku dirampas dan aku menahan kereta ku tapi tanganku langsung disayat pake pisau dan akhirnya terlepas kereta ku dibawa kabur orang itu," terangnya.
"Lalu aku ditolong dengan teman temanku akhirnya aku bisa lepas dari amukan mereka," tandasnya.