WahanaNews-Sumut | Pemerintah pusat mengelontorkan dana desa, dimana guna membantu pembangunan di Pemerintahan Desa. Salah satu program dana desa, yakni pembukaan jalan dan rabat beton. Dengan membuka jalan dan pekerjaan rabat beton nantinya dapat membantu akses masyarakat di desa tersebut, baik itu di bidang pertanian dan ekonomi kreatifnya.
Pembukaan jalan, maupun rabat beton yang diharapkan dapat dikerjakan secara Swakelola oleh masyarakat dimana anggarannya berasal dari dana desa.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
Namun sangat disayangkan, pengerjaan rabat beton di Panjaitan Uruk, Dusun l Desa Sianting-anting Kecamatan Pangururan k
kabupaten Samosir, Propinsi Sumatera, yang baru selesai dikerjakan namun sudah banyak tempelan. Hal tersebut berdasarkan pantauan WahanaNews-Sumut di lokasi pengerjaan rabat beton, Selasa (30/11/2021).
Menurut salah satu masyarakat setempat yang merasa kecewa dengan hasil pembagunan jalan rabat beton yang sumber dananya berasal dari dana desa (DD) T.A 2021, dengan jumlah Pagu Rp60.0000 juta rupiah tersebut diduga asal dikerjakan alias asal jadi.
“Coba kita perhatikan, bagaimana pekerjaan yang baru selesai dikerjakan namun sudah banyak yang bertempel-tempel (Poles) serta kualitas jalan pun tidak sesuai dengan yang diharapkan," ucap salah satu warga desa Sianting Anting yang tidak mau disebutkan namanya.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Ia juga mengatakan bahwa pekerjaan rabat beton tersebut selesai dikerjakan dipertengahan bulan November 2021, dan dipapan pekerjaan tidak dituliskan berapa volume pekerjaan dan masa kalender kerja, dimana masyarakat jadi kurang paham dan bertanya tanya.
"Memang pekerjanya melibatkan masyarakat setempat. Namun yang sangat disayangkan adalah kualitas materialnya sehingga mempengaruhi kualitas pekerjaan, sehingga apabila nantinya hujan turun di ragukan jalan itu akan cepat rusak dan dari tempelan (polesan beton) tersebut kemungkinan menjadi lubang dan tempat genangan air, Setahu saya setiap pekerjaan yang ada di desa tentunya ada pendamping desanya dan Tehnik desanya," ucapnya pada WahanaNews-Sumut.
Lebih lanjut masyarakat tersebut mengatakan bahwa tujuan pembagunan rabat beton ini guna mempermudah dan memperlancar akses transportasi dan perekonomi masyarakat agar nantinya dapat meningkatkan kehidupan masyarakat.
Ia juga berharap agar kiranya, Kepala Desa beserta Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) benar-benar dapat memberikan arahan kepada pekerja, sehingga hasil pekerjaan dapat lebih baik dan masyarakat pun bisa merasakan serta menikmatinya. [rum]