WahanaNews.co I Pengurus Badan Penyuluhan dan Pembelaan
Hukum Pemuda Pancasila Majelis Pimpinan Wilayah Sulawesi Selatan (BPPH PP MPW
Sulsel) resmi dilantik oleh Ketua MPW PP Sulsel St. Diza Rasid Ali, Minggu, (5/12)
di Hotel Imperial Aryaduta Sulawesi Selatan.
Baca Juga:
Anak Akbar Tanjung & Jusuf Kalla Jadi Pengurus Golkar
Pelantikan tersebut berjalan dengan baik, sesuai dengan
rencana dan dihadiri para undangan. Antara lain perwakilan dari Pengadilan Negeri
Makassar dihadiri langsung oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri, Ibrahim Palino, perwakilan
dari Polda Sulsel, Kajati Sulsel, Kajari Makkasar serta seluruh lembaga dan
Badan MPW PP Sulsel, MPC Kab/Kota se Sulsel. Pelantikan berlangsung tetap berpedoman pada protokol kesehatan yang
ketat.
Baca Juga:
Pengurus Baru Golkar, Anak Setnov dan Airlangga Jadi Wakil Bendahara Umum
Ketua MPW PP Sulsel St. Diza Rasyd Ali dalam sambutanya,
menekankan agar seluruh kader pemuda pancasila tidak terlibat dan mengkonsumsi
narkoba. "MPW Pemuda Pancasila Sulsel tidak akan mentolerir dan pasang badan
terhadap kader PP yang terlibat narkoba," tegasnya.
Wakil Ketua Pengadilan Negeri Makassar Ibrahim Palino, yang juga
didaulat memberikan kata sambutan mengatakan, siap melakukan kerjasama dalam
hal-hal yang baik dan positif dengan BPPH PP Sulsel. "Insya Allah kami siap bermitra
dengan BPPH PP Sulsel," katanya.
Ketua BPPH PP Sulsel terpilih Andi Arfan, dalam sambutanya
mengatakan, jumlah pengurus wilayah BPPH
yang baru dilantik saat ini sekitar 46 orang. 90 % berprofesi sebagai praktisi
Hukum, advokat, akademisi dan dosen dibidang
hukum serta anggota DPRD yang berlatar Belakang Advokat."Kami siap bersinergi satu sama lain demi kepentingan hukum kader
Pemuda Pancasila dan seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.
Andi Arfan mengatakan, 40 Advokat di BPPH Pemuda Pancasila
Sulsel yang terpilih dan ditempa oleh waktu dan pengalaman, siap dengan
sukarela memberi sumbangsih baik pikiran maupun tenaga untuk turun langsung ke
lapangan demi kepentingan penyuluhan dan pembelaan hukum kader pemuda pancasila
di Sulsel."Insya Allah, kedepan BPPH PP Sulsel akan menggratiskan
konsultasi hukum khusus bagi para kader pemuda pancasila, tapi dengan syarat
wajib memiliki KTA yang masih berlaku dan diakui, dan segera melakukan
konsolidasi membentuk BPPH Cabang di 24
Kab/Kota se-Sulsel," terangnya.
Diakhir sambutanya, Andi Arfan tak lupa mengumandangkan
pepatah Bugis Makassar, "Kami yang minum air dari tanah para pelaut ulung dan
tanah para pemberani memegang janji suci, toddopuli temmalara. Layar
BPPH sudah terkembang samudera luas yang penuh bahaya dan godaan telah menanti,
para pengurus BPPH jangan surut ke
pantai sebelum pelayaran hukum ini selesai."
"Pura babbara sompe"ku, pura tangkisi" golikku,
ulebbirenni tellengnge nato walie, layar sudah terkembang, kemudi sudah terpasang,
aku lebih baik tenggelam daripada surut Langkah. Sekali layar terkembang surut
kita berpantang," tutup Andi Arfan.
Sementera itu Ketua Pengurus Pusat BPPH Pemuda Pancasila, DR.
H. Razman Arif Nasution, SH., S.Ag., MA (Ph.D), mengucapkan selamat kepada
pengurus terpilih BPPH PP MPW Sulsel, kedepan antara pengurus pusat di Jakarta
dapat bersinergi dengan BPPH PP MPW di daerah termasuk BPPH PP Sulsel."Kami ucapkan selamat kepada pengurus BPPH PP MPW Sulsel
terpilih, saya berharap bahwa BPPH akan berkembang pesat di seluruh Indonesia.
Mari kita mensinergikan antar Pengurus Pusat dengan BPPH diwilayah seluruh
Indonesia," kata Razman.
Razman dalam sambutanya tidak lupa mengutip pesan dan filosofi
yang disampaikan Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila, KPH. H. Japto S.
Soerjosoemarno, SH, bahwa BPPH PP harus tampil di garda terdepan. Karena kader-kader
PP yang bergerak dilapangan, ada banyak tantangan-tantangan yang dihadapi.
"Oleh karena itu, paradigma baru kita hari ini mengedepankan
otak, bukan otot. Kedepankan intelektualitas, lakukan pendekatan-pendekatan
hukum, lakukan penjelasan-penjelasan dan pembelaan hukum. Kalau tidak dapat
dilakukan secara intelektualitas, kalau secara terpaksa baru otot dapat
dilakukan. Artinya kalau paradigma lama, otot dikedepankan baru otak, sekarang
otak dikedepankan baru otot dapat digerakkan. Otak dan otot harus bersinergi.
BPPH di Pusat senantiasa akan saling berkordinasi dengan BPPH diwilayah," tegas
Razman. (tum)