WahanaNews.co I Pemprov DKI
Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi COVID-19. Seiring dengan
menerapkan 3T, vaksinasi COVID-19 juga digalakkan pada sejumlah kelompok
prioritas.
Baca Juga:
Kadiv Humas Polri : Nama Calon Wakapolri Sudah ada, Saat ini Sedang Dalam Proses Pemilihan.
Kendati demikian, masih dibutuhkan
peran serta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Mengingat,
vaksinasi COVID-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih
terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus COVID-19 jika longgar
terhadap protokol kesehatan dalam keseharian.
Hal ini terlihat dari kasus positif
yang masih fluktuatif dan kini mengalami kenaikan. Butuh kerja bersama untuk
memutus rantai penularan ini.
Baca Juga:
Rapat Paripurna Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi Usul Inisiatif DPR
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data
terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR
sebanyak 11.949 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak
9.559 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 987
positif dan 8.572 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini
sebanyak 4.783 orang dites,dengan hasil 75 positif dan 4.708 negatif.
"Untuk rate tes PCR total per 1
juta penduduk sebanyak 349.201. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak
61.360. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 378 kasus, sehingga
jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 6.718 (orang yang masih dirawat/
isolasi)," ungkapnya, (29/04/2021).
Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi
secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 407.831 kasus. Perlu
diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus
positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Dari jumlah total kasus positif,
total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 394.403 dengan tingkat kesembuhan 96,7%,
dan total 6.710 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6%, sedangkan
tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7%.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif
sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,9%, sedangkan persentase kasus positif
secara total sebesar 11%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif
tidak lebih dari 5%.
Sementara itu, proses vaksinasi juga
masih terus berlangsung. Adapun jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 (tenaga kesehatan,
lansia, dan pelayan publik) sebanyak 3.000.689 orang. Total vaksinasi dosis 1
saat ini sebanyak 1.878.269 orang (62,6%) dan total vaksinasi dosis 2 kini
mencapai 1.182.862 orang (39,4%).
Rinciannya, yaitu untuk tenaga kesehatan, vaksinasi
dosis 1 telah dilakukan kepada 127.317 orang (113,4%) dan vaksinasi dosis 2
mencakup 111.063 orang (98,9%), dengan target vaksinasi sebanyak 112.301 orang.
Sedangkan, pada kelompok lansia, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada
572.898 orang (62,8%) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 446.748 orang (49,0%),
dengan target vaksinasi sebanyak 911.631 orang. Pada kelompok pelayan publik, vaksinasi
dosis 1 telah dilakukan kepada 1.178.054 orang (59,6%) dan vaksinasi dosis 2
mencakup 625.051 orang (31,6%), dengan target vaksinasi sebanyak 1.976.757
orang.
Berdasarkan laporan harian Satpol PP Provinsi DKI
Jakarta pada 28 April 2021 pukul 18.00 WIB, telah dilakukan penertiban dengan
total denda sebesar Rp 4.150.000. Sehingga, harapannya, masyarakat dapat lebih
disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus
mata rantai penularan COVID-19.
Pemprov DKI Jakarta menyarankan, bagi masyarakat yang
ingin memasuki wilayah Jakarta untuk melakukan pemeriksaan mandiri COVID-19
melalui JakCLM di aplikasi JAKI. Melalui JakCLM, masyarakat dapat mengetahui risiko
COVID-19 serta mendapatkan berbagai rekomendasi kesehatan sesuai dengan risiko
yang dimiliki.
Kontribusi masyarakat dalam
pengisian JakCLM dapat membantu Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pencegahaan
penyebaran kasus COVID-19 di Jakarta. (tum)