SUMUT.WAHANANEWS.CO. MEDAN, — Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Sulaiman Harahap, menegaskan bahwa pemimpin masa kini dituntut untuk adaptif, inovatif, dan berani melakukan perubahan. Hal itu disampaikannya pada penutupan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan III, IV, V dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan I Tahun 2025 di BPSDM Sumut, Jalan Ngalengko, Medan, Jumat (5/12/2025).
Dalam sambutannya, Sulaiman menekankan bahwa perubahan merupakan sebuah keniscayaan. Karena itu, pemimpin tidak hanya membutuhkan kemampuan manajerial, tetapi juga harus peka membaca dinamika zaman, mampu merespons cepat, dan menghadirkan solusi baru untuk tantangan pelayanan publik yang terus berkembang.
Baca Juga:
Inspektur Nias Barat Bakal Diperiksa Terkait Dugaan Manipulasi SKBT, Pj. Sekda: Dimintai Keterangan
“Pemimpin itu bukan sekadar mengatur, tetapi menghadirkan terobosan. Teknologi bergerak cepat, kebutuhan masyarakat berubah. ASN harus menjadi penggerak transformasi, bukan hanya pelaksana rutinitas,” ujarnya.
Sulaiman juga mendorong para peserta pelatihan untuk menjadikan inovasi sebagai budaya kerja. Digitalisasi pelayanan, penguatan sistem berbasis data, serta penciptaan metode baru dalam birokrasi disebutnya sebagai langkah penting menuju pelayanan publik yang lebih efektif.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa proyek perubahan yang telah dirancang selama pelatihan tidak boleh berhenti sebagai dokumen. Proyek tersebut harus benar-benar diterapkan di unit kerja masing-masing demi mempercepat perbaikan layanan kepada masyarakat.
Baca Juga:
PKN Tingkat I 2025 Resmi Dibuka, Fokus pada Sinergi dan Akuntabilitas Birokrasi
“Keberanian untuk berubah adalah kunci. Sumut membutuhkan pemimpin yang siap bergerak, siap beradaptasi, dan siap memimpin perubahan,” tegasnya.
Acara penutupan dihadiri Kepala BPSDM Sumut Dr. Agustinus Panjaitan beserta jajaran, perwakilan perangkat daerah, tenaga pelatihan, serta seluruh peserta PKA dan PKP. Para peserta diharapkan menjadi motor reformasi birokrasi serta teladan dalam membangun budaya kerja yang akuntabel, adaptif, inovatif, dan kolaboratif. (*)
[Redaktur: Hadi Kurniawan]