WahanaNews.co I Kondisi gagal tumbuh pada anak balita
akibat kekurangan gizi kronis terutama 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Sehingga
asupan gizi sangat dibutuhkan bagi anak-anak balita Indonesia.
Baca Juga:
Program PLN Peduli Dukung Pengembangan Pendidikan Bagi 20.848 Penerima Manfaat di Semester I 2024
"Stunting merupakan masalah gizi utama di Indonesia,
dimana kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis
terurtama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)," kata Plt Manajer Komunikasi
dan TJSL PLN UIW Sumut Yasmir Lukman, di Deli Serdang, Senin (02/08/2021).
Baca Juga:
Laporan Tahunan TJSL PLN Peduli: Keberhasilan Pengembangan Lapangan Kerja dan UMKM Nasional
Hal tersebut dikatakan Yasmir Lukman, saat menghadiri Kelas
Makan Pendamping ASI yang diselenggarakan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
(AIMI) Sumatera Utara dan atas bantuan dana CSR PLN Peduli di Desa Marendal II,
Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang.
Ia menyebutkan, penyebab utama stunting dikarenakan berbagai
hal seperti kondisi ekonomi dan sosial, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada
bayi, dan asupan gizinya. Sasaran program ini adalah 100 ibu hamil melalui
kelas edukasi pendampingan ibu hamil sehat dan kelas ibu menyusui bahagia.
"Selain itu 120 ibu hamil yang memiliki anak di bawah 2
tahun melalui intervensi gizi berupa dukungan pemberian makanan tambahan balita
dan peningkatan pelayanan di posyandu," ujarnya.
Yasmir menjelaskan, selain itu juga pendampingan melalui
kelas ayah dukung ASI serta peningkatan kapasitas kader-kader kesehatan
masyarakat.
Harapannya program ini dapat mencegah stunting dengan adanya
pendampingan kesehatan anak di bawah usia 2 tahun terutama mendampingi 1.000
hari pertama kehidupan.
"Melalui kehamilan yang sehat, pemberian
ASI eksklusif dan ASI hingga dua tahun, dan intervensi gizi dengan pemberian
MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang berkualitas," katanya. (tum)