WahanaNews.co I Ketua Jendela Toba juga Pemerhati Lingkungan
dan Kemajuan Pariwisata Kawasan Danau Toba (KDT) Mangaliat Simarmata, meminta dukungan PT
Inalum untuk penutupan PT Toba Pulp Letasari (TPL) secara permanen.
Baca Juga:
Kemen ATR/BPN Budi Situmorang : Ada 1.482 Pelanggaran Tata Ruang di kawasan Danau Toba, di Samosir 11 Kasus
Mangaliat mengatakan, PT Inalum dapat beroperasi di kawasan
danau toba, salah satu faktor pendukungnya adalah debit air danau toba yang
sangat mempengaruhi menggerakkan turbin untuk menghasilkan aliran listrik. Sehingga
perlu di jaga ekosistim sekitar kawasan danau toba agar debit air stabil.
"PT Inalum perusahaan BUMN yang bergerak di Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) yang mensuplay kebutuhan listrik di wilayahSUMBAGUT
dan penyumbang sumber devisa negara," ucap
Mangaliat Simarmata kepada sumut.wahananews.co Kamis (12/08/2021).
Baca Juga:
Gairahkan Perekonomian Petani dan Pedagang, TPL Gandeng UMKM Suburkan Hutan Industri di Kawasan Danau Toba
"Saya baca dibeberapa media, debit air danau toba,
sudah pada titik yang mengkhawatirkan, air danau toba tidak mampu lagi memutar
turbin milik PT Inalum," sebutnya.
Karena ketidakmampuan air danau toba dalam memperlancar
putaran Turbin, sebulan yang lalu dilakukan rekayasa cuaca selama 20 (dua
puluh) hari agar hujan turun di kawasan danau toba dan menelan biaya yang besar.
Mangaliat Simarmata juga mengemukakan, sebenarnya PT Inalum
sebagai perusahaan plat merah dan para petinggi yang ada di perusahaan
tersebut serta pihak yang berhubungan dengan PT Inalum mengetahui siapa perusak
ekosistim dan perambah hutan dikawasan danau toba.
"PT Inalum dan para petingginya saya duga pasti tahu
lah siapa perusak hutan kawasan danau toba. PT TPL menanami tumbuhan eukaliptus
di dataran tinggi, dan sebelum menanam eukaliptus pihak TPL akan mengunduli
hutan guna mengganti tumbuhannya ke pohon eukaliptus," katanya.
Sementara eukaliptus adalah tanaman monokultur, pohon ini
tidak dapat menahan hujan sehingga rentan banjir dan longsor.
"Disisi lain eukaliptus sangat rakus akan air dari tanah,
lebih rakus dari tumbuhan pinus," tambahnya.
Mangaliat Simarmata merasa sangat kecewa dengan PT Inalum.
Sebab banyak elemen masyarakat yang berjuang agar PT TPL tutup, namun pihak PT Inalum
sepertinya diam tanpa pergerakan.
"Tidak mungkin para pejabat di PT Inalum tidak membaca di media
bahwa perjuangan untuk menutup TPL sudah
sampai ke istana negara dan kedatangan pejuang tutup TPL secara permanen telah
di terima bapak Presiden Joko widodo," pungkasnya.
Sebagai Ketuai Jendela Toba dirinya mempertanyakan PT Inalum
yang punya kepentingan di kawasan danau toba yang mengharapkan agar debit air tetap
netral memutar turbin.
"Kami sangat mengharapkan sekali PT Inalum turut
serta mendukung agar PT TPL ditutup secara permanen, dan turut melaporkan
keadaan kawasan danau toba dan situasi debit air danau toba sudah sangat
mengkhawatirkan," tutupnya. (tum)