SUMUT.WAHANANEWS.CO - Salah satu orang tua siswa di SMA Jabal Rahmah Mulia Medan, berinisial L, menjadi korban dugaan penipuan dengan kerugian mencapai Rp150 juta oleh oknum manager Bimbingan Belajar (Bimbel) Genza di Jalan Ringroad Medan bernama Fika Yolanda Ramadani. Ia diduga meyakinkan korban dapat meluluskan anaknya ke Fakultas Kedokteran di UNIMAL.
L menceritakan kronologi kejadian kepada wartawan. Pada tanggal 24 April 2024, oknum Wakil Kepala Sekolah SMA Jabal Rahmah Mulia bernama Rozy menghubungi L dan mengatakan Fika Yolanda Ramadani ingin berbicara. Fika saat itu menawarkan program khusus masuk Fakultas Kedokteran UNIMAL.
Baca Juga:
Tergiur Dengan Harga Minyak Goreng Murah, Puluhan Warga di Samarinda Tertipu Rp900 Juta
"Fika menjamin dan memastikan anak saya bisa masuk ke Fakultas Kedokteran di UNIMAL dengan syarat membayar uang pangkal atau IPI sebesar Rp150 juta rupiah. Saat itu saya katakan nanti saya pertimbangkan dulu," katanya.
Keesokan harinya, L menghubungi Kepala Sekolah SMA Jabal Rahmah Mulia, Achamd Suluh Kurniawan, untuk mencari kepastian mengenai program tersebut. Menurut pengakuan L, Achamd Suluh Kurniawan diduga membenarkan dan meyakinkan dirinya bahwa program tersebut ada.
"Saya tanya ada kah program seperti ini, dia (Achamd Suluh Kurniawan) bilang iya pak, saya tahu ada program jalur khusus masuk di UNIMAL," ungkap L.
Baca Juga:
Viral Tipu-tipu Beli Siomai hingga Rp 4,2 Juta
L menambahkan bahwa keyakinannya semakin kuat karena selama ini sepengetahuannya sekolah tersebut memiliki kerjasama dan MoU dengan bimbel Genza. Setelah merasa yakin, sambung L menjelaskan melalui Achmad Suluh Kurniawan membuat perjanjian dengan manager Bimbel Genza yakni Fika Yolanda Ramadani, yang menyatakan bahwa anaknya dipastikan lulus di Fakultas Kedokteran UNIMAL dan uang akan dikembalikan 100% jika tidak terealisasi.
"Setelah mendapatkan kabar sudah ada penandatanganan saya tanya ke Kepala sekolah apakah uang itu bisa ditransfer, dia jawab sudah, dan kami transfer lah uang itu di hari yang sama," tambah L.
Pada bulan Juni, L mendapat kabar dari anaknya bahwa dirinya tidak lulus di Fakultas Kedokteran UNIMAL. L kemudian menghubungi Fika dan Suluh, namun keduanya hanya memberikan berbagai alasan dan tidak kunjung merealisasikan janji mereka.