SUMUT.WAHANANEWS.CO,-
Kabar mengkhawatirkan datang dari Desa Mela 1, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Wabah penyakit misterius menyerang ternak babi di desa tersebut. Namun, Dinas Pertanian dan Peternakan Tapteng langsung sigap bertindak!
Tak hanya pengobatan, pencegahan menjadi fokus utama. Dan pada Jumat (31/1/2025), Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Hutaimbaru langsung terjun ke lapangan. Mereka tak hanya memberikan edukasi, tetapi juga membagikan desinfektan kepada warga terdampak.
Baca Juga:
Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Belakang RSUD Sibolga
Herlina Harahap, Koordinator BPP Hutaimbaru, menjelaskan,
"Ini bentuk tanggung jawab kami. Kami berikan edukasi dan sosialisasi cara mencegah penyebaran virus." imbuh Harahap.
Para penyuluh ini juga memberikan penjelasan detail tentang kebersihan kandang, hingga campuran pakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh babi.
Baca Juga:
Sindrom Fermentasi Usus, Penyebab Wanita Kanada Mabuk 2 Tahun Meski Tak Konsumsi Alkohol
"Rahasianya? Kandang harus disterilkan sebelum digunakan kembali, pengasapan sekitar kandang juga disarankan," katanya.
"Jangan lupa, hindari memberi pakan basi dan tambahkan kunyit serta kencur pada ransum!," paparnya.
Suasana pertemuan masyarakat dengan para peternak di Mela
Hendra Pardede, Vaksinator Dinas Pertanian Tapteng, menambahkan pentingnya pengelolaan kotoran ternak.
"Kotoran harus dikumpulkan di wadah tertutup, lalu diberi cairan probiotik seperti EM4. Ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk cair atau penyubur tanaman," jelasnya.
Cara ini mencegah pencemaran lingkungan.
Respon cepat pemerintah ini mendapat apresiasi dari warga. Samurung Manalu, warga Desa Mela 1, menyatakan akan menerapkan ilmu yang didapat dalam kesehariannya.
Kegiatan positif ini didukung penuh oleh TNI (diwakili Babinsa 05 Kolang), Kepala Desa Mela 1, Kepala Dusun, dan para peternak. Semoga wabah ini segera teratasi!
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]