WahanaNews-Sumut | Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy B. Panjaitan mengajak Bank Indonesia untuk turut mendukung bangkitnya pariwisata di Danau Toba.
Ajakan itu disampaikan Jimmy saat memaparkan pencapaian, tantangan, dan strategi BPODT dalam mengembangkan kawasan Danau Toba menjadi destinasi premium terutama di zona otoritatif yang ditugaskan untuk mengelola kawasan otoritatif seluas 386,72 hektare sebagai Badan Layanan Umum (BLU).
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Demikian Jimmy B. Panjaitan saat menghadiri undangan Bank Indonesia Institute sebagai narasumber dalam kegiatan FGD Program Sekolah Pimpinan Utama Bank Indonesia (SESTABI) 7 yaitu Sekolah Pendalaman Sektoral Dalam Negeri (PSDN) dalam rangka promosi jabatan dari level asisten direktur sampai dengan deputi direktur di Parapat, Kamis (19/5/2022) kemarin.
“Pariwisata di Indonesia menyumbang nilai ekspor yang cukup besar bagi negara kita, namun anggaran untuk pariwisata super prioritas masih kurang, penting bagi Bapak/Ibu future leader Bank Indonesia untuk bisa merumuskan kebijakan yang mendukung bangkitnya pariwisata di Danau Toba ini," kata Jimmy.
Dalam gelaran FGD tersebut turut juga menghadirkan nara sumber dari GM Simalem Resort, GM Hotel Niagara, PT Angkasa Pura dan PT Jasa Marga Tbk.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
Isu-isu utama yang dihadapi oleh BPODT saat ini sebut Jimmy yakni fokus untuk mencari para investor yang ingin membangun kawasan Badan Otorita Danau Toba dengan premium. "Itu mencapai revenue Badan layanan umum kami agar kami bisa mandiri dalam mengelola, serta mewujudkan pariwisata berkelanjutan dari sisi sumber daya manusianya agar bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Jimmy menyampaikan ucapan terimakasih kepada BI Institute yang telah menjadikan TCR sebagai salah satu studi kasus dalam pendidikan calon pimpinan utama. "Kolaborasi dan sinergi ke depannya menjadi lebih baik dalam mewujudkan Danau Toba menjadi destinasi berkelas dunia untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Direktur Bank Indonesia Institute Hernowo Koentoadji menyampaikan pariwisata saat ini merupakan salah satu fokus bahasan pendalaman sektoral dalam negeri saat ini.
"Karena melihat pariwisata menjadi salah satu sektor terbesar terhadap pertumbuhan suatu negara yang harus berjalan beriringan dengan infrastruktur, dan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas telah mengalami pembangunan infrastruktur yang sangat luar biasa untuk menunjang kepariwisataan di Danau Toba," kata Hernowo.
Kegiatan Pendalaman Sektoral Dalam Negeri (PSDN) katanya menjadi syarat promosi jabatan yang terbagi menjadi 3 group meliputi Sumatera Utara dengan fokus infrastruktur dan pariwisata, Semarang terkait pertanian manufaktur serta Banjarmasin terkait kehutanan dan keuangan.
Adapun jumlah peserta di Group Sumatra Utara sebanyak 12 orang yang dibagi dalam 2 kelompok dan di akhir PSDN peserta diwajibkan untuk membuat laporan untuk penilaian terkait fokus masing-masing.
Di puncak acara FGD rombongan SESTABI angkatan 7 Bank Indonesia berkesempatan melakukan site visit ke destinasi yang dikelola oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba yaitu ke The Kaldera untuk melihat langsung dan mangamati pengelolaan destinasi wisata oleh Badan Layanan Umum pengelola kawasan. [rum]