Oleh : Ayub Tampubolon,MTh, ASN Kementerian Agama Samosir, Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia, Ketua PGI-D Samosir
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
WahanaNews-Sumut | Ada banyak kebingungan para pasangan dalam keluarga saat ini mengenai apa yang membuat pernikahan yang saleh. Banyak dari kontroversi ini berpusat pada bagaimana suami dan istri berinteraksi satu sama lain.
Pembahasan.
Pasangan suami isteri pada tahun tahun pertama dalam membentuk rumah tangga/keluarga terasa manis dan bahagia segala sesuatunya indah dan pasangan satu sama lain saling perhatian satu sama lain.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Tetapi sesuai perkembangan dan jalannya waktu bahkan kalau sudah punya anak mulailah bentuk kasih sayang dan perhatian mulai berubah, ada perubahan yang positif dalam arti semakin bahagia dan semakin diperhatikan oleh pasangannya, tetapi yang sangat disayangkan jika pasangan kita berkurang perhatiannya ketika sibuah hati hadir ditengah keluarga, dimana pasangan kita akan terbagi perhatiannya pada kita para Suami.
Untuk mempertahankan keharmonisan dan lebih meningkat bentuk perhatian. Berikut ini adalah beberapa hal (tanpa urutan tertentu) yang harus diberikan istri kepada suaminya:
1. Persahabatan
Seorang istri harus menjadi teman/sahabat suaminya. Setelah Allah menempatkan manusia pertama, Adam, di taman Eden, ia menyatakan, “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan membuat dia menjadi penolong yang cocok untuknya ”. Sementara dia tidak perlu ikut serta dalam semua kegiatan suaminya, seorang istri harus menikmati menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan pasangannya. Misalnya, dalam kegiatan pasangannya.
"Meskipun kami tidak bisa pergi sesering yang kami mau, saya suka memancing dengan suami saya. Ini sangat bagus bagi saya karena ia mengikat semua alat pancing saya dan membantu saya menemukan tempat memancing yang bagus."
Dia tidak pernah merasa frustrasi, etidaknya dia tidak menunjukkannya, ketika tali pancing saya sangkut di semak-semak, dan saya tidak dapat menariknya, dia selalu datang dan membantu saya guna membantu agar tali pancing yang Sangkut dapat ditarik. Hal ini Kami lakukan guna menghabiskan waktu bersama dari rutinitas kehidupan sehari-hari, dimana kami akan mencari tempat baru dalam berlibur.
2. Cinta.
Seorang istri harus selalu mencintai suaminya. Seorang suami akan mengasihi istrinya dan istri wajib menghormati suami Nya. Ketika seorang pria dan wanita menikah, mereka akan bersumpah di hadapan Tuhan untuk tetap bersama sampai kematian memisahkan mereka.
3. Hormat.
Seorang istri harus menghormati suaminya. Dalam bahasa kata Yunani yang untuk respek yang seharusnya dimiliki istri untuk suami mereka adalah phobētai, yang berarti memiliki sikap hormat/ hormat yang mendalam kepada seseorang
Beberapa wanita secara keliru percaya bahwa kata “tunduk” berarti mereka harus menoleransi segala jenis perlakuan dari suami mereka. Kata Yunani yang digunakan dalam untuk kata “tunduk” adalah hypotassó, dan ini berhubungan langsung dengan rasa hormat.
Hypotassó merujuk pada "pengakuan akan struktur yang tertata" dari seorang istri di mana suaminya adalah orang yang kepadanya dia harus menunjukkan rasa hormat yang pantas.
“seperti kepada Tuhan” Jika seorang suami mengarahkan istrinya untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nuraninya, dia selalu harus menaati Allah daripada laki-laki atau suaminya.
4. Bantuan.
Seorang istri dapat membantu suaminya dengan berbagai cara. Ini akan terlihat berbeda di setiap keluarga. Sementara beberapa orang berpikir pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga tertentu termasuk jenis kelamin tertentu, orang percaya tidak boleh terikat ketika Agama memberi mereka kebebasan.
Salah satu cara penting seorang istri dapat mendukung suaminya adalah dalam bidang nasihat atau keputusan.Ada wanita memberikan nasihat yang baik kepada suami mereka atau memberi nasihat yang buruk.
Seorang istri harus berusaha untuk tumbuh dalam pengetahuan dan kebijaksanaan dalam Akhlak,etika serta dalam semua pemanggilannya dalam kehidupan, sehingga ia dapat memberi suaminya nasihat terbaik dalam segala situasi.
Allah tidak pernah menginginkan seorang istri yang hanya memberi jawaban " Ya " Dalam Rumah tangga, Namun dapat menolak perkataan Suami serta memberi masukan jika tindakan dan perkataan suaminya tidak sesuai dengan Kebenaran, serta melanggar aturan aturan khususnya perintah Tuhan.
Dimana seorang suami memikul tanggung jawab yang besar, dan ia membutuhkan masukan langsung dari istrinya. Seorang istri harus jujur dengan suaminya tentang segala kekhawatiran yang ia miliki terkait masalah tertentu untuk melindunginya dari kemungkinan konsekuensi berbahaya.
5. Pengabdian.
Seorang istri harus benar-benar mengabdi kepada suaminya. Ini termasuk setia pada janji pernikahannya, merawat suaminya secara fisik dan emosional, berdoa untuknya, dan mencari kebaikannya dalam segala hal.
Seorang istri harus dengan senang hati membantu suaminya dalam pemanggilannya untuk kemuliaan Allah. Ia harus setia, dapat dipercaya, dan menjaga kepentingan suaminya. Ketika seorang istri menghormati Tuhan dalam kelakuannya, Maka dalam kehidupan sehari-harinya, ia juga membawa kehormatan kepada suaminya.
6. Rasa Hormat.
Seorang istri menghormati suaminya ketika dia mengharapkannya untuk menghormatinya dalam segala situasi. Tidak ada alasan pernah bagi seorang suami untuk melukai istrinya secara fisik atau emosional.
Dengan cara yang sama suami harus mencintai istri mereka seperti tubuh mereka sendiri. dia yang mencintai istrinya, mencintai dirinya sendiri. Sebab tidak ada yang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatnya.
Ketika seorang istri mengalami perkawinan yang kejam, ia perlu mencari bantuan dari keluarga besar, teman, pejabat sipil, dan kepemimpinan yang setia. Inilah sebabnya mengapa sangat penting bagi orang untuk menjadi anggota komunitas agama yang menjunjung tinggi nilai nilai keagamaan dengan hati-hati dan memberikan pengawasan yang layak atas para anggotanya. Tidak ada situasi di mana seorang wanita harus dilecehkan.
Kesimpulan.
Seorang istri menghormati suaminya ketika dia berpegang teguh pada standar yang membantu menjadikan suaminya menjadi pria yang saleh.
Dimana kodrat kita yang penuh dosa Maka diharapkan, bagi suami dan istri yang tidak memenuhi kewajiban mereka kepada pasangannya agar kiranya dapat merubah kehidupan mereka.
Dimana Suami yang dapat melindungi istri nya dan Istri menghormati suaminya, agar tercipta rumah tangga yang sempurna dalam kehidupan ini
Pernikahan yang kita jalani akan melalui tahapan tahapan yang akan kita alami dalam bahtera rumah tangga.
Dimana kita akan mengalami rasa sukacita, pengorbanan dalam berbagai hal baik itu kepada pihak kita sebagai suami dan pengorbanan untuk pihak istri
Dan kadang kala dalam berumah tangga Istri perlu punya komitmen dimana, dia bukan lagi milik kedua orang tuanya atau pun saudari/i namun sudah milik Suaminya yang disatukan oleh Tuhan dalam satu ikatan perkawinan. Dan didalam mengalami kegagalan dalam usaha dan kegagalan suami dalam pekerjaan, sebagai istri harus dapat memberi dukungan moril pada suami dari keputusa sahannya dalam kegagalan sebagai suami.
Dan dalam kesuksesan suami, Istri harus tetap rendah hati dan tidak menyombongkan diri. Namun tetap mendoakan suaminya tetap dalam berkat Tuhan.
Untuk itu cintailah pasangan kita untuk kebersamaan kita dan kasih yang diberi Tuhan yang telah menyatukan kita dalam ikatan pernikahan. [rum]