Tapsel.WahanaNews.co, Madina - Dinas Pariwisata menggandeng Yayasan Putra Putri Madina menggelar Fashion Show bertema sustainable fashion through Local Wisdom dalam memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, Kamis (17/8/2023).
Kegiatan yang diadakan pada EXPO ekonomi kreatif, menampilkan Putri Pendidikan Mandailing Natal, Liana Hutagalung dan Putri Sporty Mandailing Natal Nur Hakimah Lubis.
Baca Juga:
Ikatan Akademi Paradigta Indonesia, 23 Kader Pekka Angkatan 1 di Meranti Diwisuda
Tema ini di pilih karena Pembina Yayasan Putra – Putri Madina, Dina Syarifah Nasution, percaya local wisdom akan menjadi satu masa depan industri mode di dunia. Itu menjadi salah satu alasan mengapa Yayasan Putra - Putri Mandailing Natal begitu tertarik untuk mengembangkan inovasi terhadap aneka kain tradisional yaitu ulos dan menjadikannya jembatan untuk berkreasi pada hijab.
"Kita ketahui Ulos telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Indonesia, tanggal 17 Oktober ditetapkan menjadi Hari Ulos Nasional. Maka dari itu sebagai Putri Mandailing Natal harus berperan serta melestarikan ulos dan mengenalkan ulos agar lebih mendunia," kata Dina Syarifah Nasution.
Lebih lanjut Dina Syarifah Nasution menjelaskan ulos dilestarikan lewat tradisi, dimanfaatkan dengan cara terbaik, menempatkannya pada tempat teristimewa, terhormat yaitu Kepala. Yayasan Putra - Putri Mandailing Natal mendesain ulos menjadi Hijab, dan ulos siap mendunia dengan UNESCO sebagai sebagai World Intangible Cultural Heritage.
Baca Juga:
2000 Peserta Ramaikan Pawai Ta'aruf MTQN Ke 55 dan Festival Nasyid Tingkat Kecamatan Meranti
Sambungnya, kegiatan sustainable fashion through local wisdom ini memukau para penonton dan yang menarik ketika Nurhakimah Lubis dan Liana Hutagalung membawakan Sortali Mandailing dan Bulang Manuk.
Mandailing merupakan pakaian semi formal yang digunakan perempuan Mandailing, dalam acara - acara di Mandailing, acara pesta, pernikahan, menari dan adat. dan local wisdom, sortali Mandailing dan bulang manuk ini di sarankan menjadi headpiece bagi mempelai perempuan sebagai alternative untuk tidak memakai bulang tingkatan 9,7, atau 5.
"Sortali Mandailing ini di ikatkan dikepala bentuknya menguntai indah membentuk kelopak mata bermakna filosofi Putri Mandailing siap membuka indahnya kehidupan dan masa depan yang lebih baik sedangkan Bulang sendiri memiliki makna lambang kemuliaan dan merupakan simbol struktur kemasyarakatan," papar Dina Syarifah Nasution.
Kemudian, bulang 3 tingkat /bulang manuk di pakai dalam acara – acara semi formal, untuk kegiatan – kegiatan seperti menari, festival, akad nikah, dan untuk momen berphoto Pra wedding bagi pengantin Mandailing.
[Redaktur : Irvan Rumapea]