Sumut.WahanaNews.co, Asahan - Akademi Paradigta Indonesia (API) menggelar acara wisuda kepada peserta dari lima desa yang ada di Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, di Aula kantor Camat Meranti, Kamis (07/03/2024).
Manajer sekretariat yayasan PEKKA (Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) dari Jajarta, Superyana Panjaitan menjelaskan, ada 23 peserta yang diwisuda yaitu change maker family atau keluarga pembaharu angkatan ketiga.
Baca Juga:
2000 Peserta Ramaikan Pawai Ta'aruf MTQN Ke 55 dan Festival Nasyid Tingkat Kecamatan Meranti
“Hari ini dilaksanakan wisuda kepada peserta dari tujuh desa yang ada di Kecamatan Meranti, dengan total wisudawati 23 orang. Prosesi wisuda dilaksanakan serentak seluruh Indonesia, namun kita melaksanakan offline di sini. Jadi wisuda dilaksanakan serentak di 32 kabupaten kota di 20 provinsi di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Sumut Asahan,” terangnya kepada awak media.
Yana menjelaskan, wisuda digelar oleh API bersama Yayasan Pekka yang mengembangkan inovasi baru yang diberi nama Akademi Paradigta. Dikatakan, API merupakan sebuah pendidikan dan pelatihan terstruktur bagi kader Pekka dan kader perempuan akar rumput lainnya.
“Untuk Pekka di Kabupaten Asahan, baru dimulai 2024, ada di 19 kecamatan,” jelasnya.
Baca Juga:
Wakil Bupati Asahan Hadiri Isra'Mi'raj Nabi Muhamad SWA di Desa Meranti
Yana menambahkan, Akademi Paradigta dirancang sebagai suatu proses pendidikan untuk mendukung kader Pekka dan pemimpin perempuan lainnya di pedesaan dan pinggiran kota, yang lahir dari proses pemberdayaan Pekka dan inisiatif lainnya untuk masuk dalam sistem yang lebih luas di tingkat desa hingga tingkat yang lebih tinggi.
“Kalau untuk Pekka banyak kegiatannya, sedangkan untuk Akademi Paradigta kita lebih spesifik dalam pengembangan pendidikan,” sebutnya.
Saat ini, lanjut Yana, sebagian dari para peserta Akademi Paradigta ada yang telah berperan dalam sistem yang lebih luas.
“Untuk materi yang kami ajarkan selama ini adalah terkait dengan pemimpin perubahan keluarga. Mereka dididik selama tiga sampai enam bulan dengan tiga modul. Yang pertama modul kepemimpinan perempuan, yang kedua kepemimpinan keluarga, dan yang ketiga melibatkan masyarakat atau membuat perubahan di desa,” bebernya.
Yana menyebut proses pendidikan yang terstruktur yang dikembangkan melalui Akademi Paradigta ini diharapkan dapat menjadi akselerasi penyiapan kader-kader pemimpin perempuan komunitas akar rumput yang memiliki visi transformatif dalam kiprah mereka yang lebih luas di masyarakat.
“Proses wisuda dalam rangka menyerahkan kembali wisudawati kepada desa, untuk mereka berkontribusi dalam pembentukan atau pendirian Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak yang dicanangkan Kementerian PPA,” bebernya.
Sementara salah seorang Alumni API tahun 2021, dari Desa meranti, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Sumut mengaku, selama mengikuti API banyak yang ia dapatkan seperti pelatihan dan ilmu.
Diungkapkan, dengan mengikuti API, dirinya bisa mengetahui bagaimana bersikap dan menjadi seorang pemimpin perempuan, baik di lingkungan keluarga maupun di masyarakat.
Selain itu setelah mengikuti API, lanjut Lastri, pelatihan dan ilmu yang ia peroleh bisa disalurkan kepada masyarakat.
“Saat ini saya telah ditunjuk sebagai mentor, dan itu membuat saya bangga. Karena setelah mendapatkan pelatihan ilmu, ternyata pelatihan ilmu bisa saya salurkan. Sehingga bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Hadir dalam acara tersebut,staf Ahli Yusuf Lubis, Camat meranti sugeng surya saragih, Ketua PKK Kecamatan Meranti, Kaposyan Meranti yang di wakilkan, Danramil 18 Meranti yang di wakilkan, Kepala Desa se-Kecamatan Meranti.
[Redaktur : Irvan Rumapea]