Sumut.WahanaNews.co, Medan - Literasi pada saat ini belum tertanam kuat dan menjadi kebiasaan di masyarakat, saat ini orang-orang cenderung memilih untuk menonton dan mendengar dibandingkan dengan membaca atau menulis.
Saat ini masyarakat sangat aktif menggunakan gadget dan berselancar di dunia maya, sedangkan kebiasaan membaca mulai berkurang. Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan minat baca masyarakat masih tergolong rendah. Salah satunya karena kurangnya penanaman gemar membaca yang dilakukan sejak usia dini dan kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya kebiasaan literasi bagi masyarakat.
Baca Juga:
Ikatan Akademi Paradigta Indonesia, 23 Kader Pekka Angkatan 1 di Meranti Diwisuda
Pasalnya, berdasarkan data yang diterimanya dari UNESCO, bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001 persen atau satu dari 1.000 orang yang gemar membaca.
Melihat rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, hal ini tentu akan berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia. Untuk meningkatkan minat baca masyarakat, banyak pegiat literasi yang tanpa henti mengajak masyarakat untuk mencintai literasi tersebut. Salah satunya yaitu pegiat literasi asal Sumatera Utara, Eka Dalanta.
Eka Dalanta, wanita kelahiran 1984 ini sudah memiliki ketertarikan terhadap minat membaca sejak kecil yang bermula dari orangtua yang sudah memperkenalkan buku bacaan dan sering membelikan buku untuknya.
Baca Juga:
2000 Peserta Ramaikan Pawai Ta'aruf MTQN Ke 55 dan Festival Nasyid Tingkat Kecamatan Meranti
"Berangkat dari ketertarikan kepada minat membaca, karena memang dari kecil sudah biasa diajak membaca dan diperkenalkan kepada buku-buku bacaan sama bapak. Dan ketika sudah masuk SD banyak buku bacaan yang dibelikan, waktu SMP dan SMA juga ketemu dengan guru bahasa Indonesia yang menyenangkan yang akhirnya semakin tertarik kepada kegiatan literasi," ucap Eka pada Jum’at (3/11/2023) sekira pukul 13.50 WIB.
Sambung Eka menjelaskan, selain para pegiat literasi banyak juga komunitas literasi di kalangan masyarakat yang bisa menjadi patokan untuk mencapai tujuan. Salah satunya Komunitas Ngobrol Buku, komunitas yang didirikan Eka bersama rekannya yang merupakan tempat berkumpulnya pegiat literasi dan para pegiat aktif sastra untuk membahas sebuah buku dan sastra.
Tambah, Eka, komunitas Ngobrol buku yang berdiri pada tahun 2020 yang bertujuan untuk memperkenalkan sastra kepada khalayak luas terutama kepada anak-anak muda. Diskusi rutin yang diadakan setiap jumat pada pukul 20.00 WIB secara live di Instagram @ngobrol.buku dan melakukan kegiatan luring dalam satu atau dua kali dalam sebulan.
Tak hanya itu Eka yang turut aktif dalam kegiatan pengembangan literasi dan sastra di Sumatera Utara baru-baru ini juga dinobatkan menjadi Duta Baca Kabupaten Karo periode 2023-2027 dimana dia mengemban tanggung jawab yang lebih besar dalam memperkenalkan buku dan sastra lebih luas lagi.
[Redaktur : Irvan Rumapea]