WahanaNews-Sumut | Hampir 2 Tahun, masa sulit dialami Masyarakat Indonesia dimasa pandemi Covid-19. Begitu juga yang dialami masyarakat yang berada disekitaran pelabuhan penyeberangan kapal Ferry dan kapal Tradisional milik masyarakat, tidak hanya masyarakat yang mengalami imbasnya, para penjaja makanan yang berdagang di atas kapal tradisional juga turut mengalaminya.
Pantauan WahanaNews-Sumut, Selasa (4/1/2022) di beberapa pelabuhan penyeberangan menuju Ajibata dan Parapat yang berada di desa Tomok, Tomok Parsaoran dan desa Ambarita.
Baca Juga:
Tangis Keluarga Pecah di Makam Eks-Casis TNI Asal Nias
"Syukurlah, semua itu berkat Tuhan, kita sebetulnya nggak menduga akan membludaknya para pengunjung yang akan datang ke Samosir. Sebelum Natal dan menyambut Tahun baru kita sudah kumpulkan masyarakat yang ada si objek wisata dan para pelaku pariwisata agar melayani pengunjung dengan baik dan juga menghimbau masyarakat agar membuat harga dagangannya dengan harga yang wajar, agar pengunjung tidak kecewa," ucap Hans Sidabutar Camat Simanindo pada WahanaNews-Sumut.
Camat Simanindo juga menjelaskan bahwa masyarakat yang berada di daerah tujuan wisata dan penyeberangan merasa bahagia dan ketiban rezeki di perayaan Tahun Baru 2022.
"Walaupun begitu, saya meminta para petugas lapangan, agar melayani para pengunjung yang mengantri dengan baik, jangan mudah terpancing emosi, dimana kita tau mereka mungkin sudah Antri lama dan merasa bosan," himbau Hans Sidabutar.
Baca Juga:
Ini Dia Kepsek Pelaku Penganiayaan Siswa SMK Nias Selatan hingga Tewas
"Saya merasa sangat senang pak, Hampir 2 tahun perekonomian saya terpuruk, dimana mata pencaharian saya hanya dari berjualan kopi dan minuman, dengan dibukanya kembali kunjungan Wisata ke Samosir Ribuan pengunjung yang datang dari beberapa daerah meramaikan Samosir," ucap Manik salah satu pedagang yang ada di Pelabuhan Ambarita
Para pedagang sekitaran Ambarita tetap menjaga tata krama dalam pelayanan dan juga dalam harga tetap dalam harga yang Standart. [rum]