WahanaNews-Sumut | Semarak HM Syarfi Hutauruk pulang kampung ke Sibolga dan Tapanuli Tengah menarik untuk diikuti. Pasca bersilaturrahmi dan temu kangen dengan sejumlah warga di Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Rabu (13/7/2022), mantan Wali Kota Sibolga 2 periode itu larut dalam aktivitas mengajar dan memantau proses belajar mengajar di rumah tahfidz 'Sufaro', di jalan Laksamana Manonga Napitupulu, Pandan, Tapanuli Tengah.
Syarfi yang hadir dengan stelan kemeja kuning, berlobe putih dan berkain sarung kecoklatan, terlihat mendengarkan hapalan setiap santri di rumah tahfidz yang berada dikediaman pribadinya tersebut. Sesekali ia turut membetulkan bacaan santri yang terlihat gugup saat diminta membacakan hapalannya.
Baca Juga:
Ikatan Akademi Paradigta Indonesia, 23 Kader Pekka Angkatan 1 di Meranti Diwisuda
Kepada media, Syarfi menuturkan bahwa kehadiran rumah tahfidz 'Sufaro' adalah bentuk dukungan terhadap upaya-upaya lahirnya hapidz-hapidzah dari Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah. Ia berharap melalui rumah tahfidz tersebut kecintaan generasi muda Islam terhadap Al Qur'an semakin membumi. Tidak sebatas hapal ayat demi ayat, tetapi juga mampu mengimplementasikan segala nilai-nilai yang termaktub dalam ayat tersebut.
"Saya gembira melihat mereka diusianya yang masih sangat muda, memiliki keinginan yang tinggi untuk menghapal Al Qur'an. Semangat itu harus kita dukung sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita masing-masing. Dan yang terpenting, niat mereka harus tetap lurus semata-mata karena Allah," jelas Syarfi.
Masih kata Syarfi, tantangan zaman yang semakin kompleks dewasa ini, harus dihadapi dengan mempersiapkan anak-anak muda uslam yang kuat iman dan taqwanya. Kedua hal itu menjadi benteng untuk tumbuh menjadi generasi muda bangsa yang berkualitas dan cerdas, memiliki semangat keislaman yang kokoh.
Baca Juga:
2000 Peserta Ramaikan Pawai Ta'aruf MTQN Ke 55 dan Festival Nasyid Tingkat Kecamatan Meranti
"Insya Allah, mereka tidak akan terpengaruh dengan paham- paham yang menyesatkan karena pondasi berpikirnya dibangun dengan Al Qur'an yang benar" ujarnya.
Syarfi pun berkisah masa kecilnya saat masih tinggal di kampung Pasar Sorkam. Aktivitas mengaji setiap sore hingga malam rutin ia lakukan bersama dengan kawan-kawan sebayanya kala itu. Kesannya memang seperti pengajian kampung biasa, tetapi dampak yang ditimbulkannya berbekas hingga saat ini.
"Mungkin, andai pengajian kampung itu tidak ada, Syarfi yang kalian kenal tidak seperti ini. Pondasi pendidikan agama dan Qur'an itu sudah ditanamkan orangtua saya sejak kecil dulu. Dan kini giliran santri rumah tahfidz Sufaro ditanamkan hal seperti itu," pungkasnya. [rum]