WahanaNews-Sumut | HM Syarfi Hutauruk, terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dalam Mukhtamar yang berlangsung sejak tanggal 23 Oktober 2022, dalam masa bhakti 2022-2027.
Pemilihan yang dilakukan melalui musyawarah dan mufakat itu mendelegasikan 9 orang nama calon formateur dari berbagai daerah se-Indonesia untuk menentukan keputusan dan penunjukan Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan juga tim pengurus inti. Delegasi tersebut bermusyawarah dipimpin langsung oleh Ketua Umum Perti Demisioner, KH. Drs. Basri Bermada.
Baca Juga:
Ikatan Akademi Paradigta Indonesia, 23 Kader Pekka Angkatan 1 di Meranti Diwisuda
Musyawarah calon tim formateur tersebut dilaksanakan pada Selasa (25/10/2022) pagi, di lokasi Muktamar. Menurut Buya Basri Bermada, proses dan pemilihan tidak perlu dilakukan jauh dari lokasi muktamar karena harus demokratis dan transparan serta menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah seperti yang diajarkan oleh Islam.
Steerring Committee acara Muktamar, Drs. H. Syahfrizal, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa sangat berbahagia dengan lancarnya proses berjalannya Muktamar ini yang sudah berlangsung sejak hari Minggu (23/10). Dia juga menyampaikan terimakasih banyak kepada lebih kurang 800 orang peserta dari seluruh perwakilan, baik itu di tingkat Perti, Pemuda, Wanita, maupun Mahasiswa.
Syarfi Hutauruk yang terpilih menjadi Ketua Umum, pada pidatonya menjelaskan bahwa dakwah dan sosial harus menjadi program penting untuk kepengurusan kedepan.
Baca Juga:
2000 Peserta Ramaikan Pawai Ta'aruf MTQN Ke 55 dan Festival Nasyid Tingkat Kecamatan Meranti
“Tarbiyah akan berjalan di tempat apabila tidak mau bergerak untuk menginfaqkan waktu dan mengorbankan perjuangan demi kemajuan umat islam dan bangsa Indonesia,” katanya.
Dalam waktu dekat, masih kata Syarfi, kepengurusan Tarbiyah dan organisasi serumpun harus punya tekad bersama untuk memperjuangkan dalam kurun waktu satu tahun kedepan, agar Syekh Sulaiman Ar-Rasuli bisa disahkan oleh Presiden Republik Indonesia menjadi Pahlawan Nasional.
"Ini merupakan cita-cita besar yang mesti diupayakan dan dijadikan target jangka pendek yang harus diupayakan," ucapnya.
"Muktamar sudah selesai, perbedaan pasti ada, tapi sesuai pepatah 'Biduak Lalu Kiambang Batauik', yaitu masalah yang sebelumnya harus menjadi pelajaran besar bagi generasi selanjutnya dan untuk kedepannya harus mengutamakan persatuan tanpa meningkatkan sensitifitas setiap perbedaan, dan mengutamakan persaudaraan kandung dibawah naungan Tarbiyah Islamiyah," sambungnya.
Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A, selaku Dirjen Bimas Kementerian Agama Republik Indonesia yang hadir mewakili Menteri Agama menyampaikan selamat terhadap Perti yang sudah berhasil menyelenggarakan Muktamar dengan sukses dan mendapatkan nahkoda baru dalam menjalankan estafet kepemimpinan periode 2022-2027.
Beliau juga menambahkan bahwa Perti memiliki kontribusi dan peranan yang sangat banyak untuk Indonesia sejak era pra-kemerdekaan. [rum]