Menurut Presiden Jokowi, anak Indonesia harus dalam kondisi yang sehat dan tidak boleh kekurangan gizi. Sebab bila banyak generasi bangsa yang menderita stunting, maka anak-anak Indonesia akan sulit untuk bersaing dengan negara-negara lain di dunia.
"Para pendamping keluarga harus ada di setiap desa/kelurahan dan bekerja keras untuk melayani masyarakat dalam menurunkan angka stunting," katanya.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
Sebelumnya, Kepala BKKBN, Dr dr Hasto Wardoyo SpOg (k) memberikan apresiasi kepada Gubsu Edy Rahmayadi dan kepala daerah kabupaten/kota di Sumut yang telah memberikan dukungan besar kepada pemerintah dalam menekan angka stunting.
Dikatakan Hasto, BKKBN telah melakukan berbagai upaya dalam menekan angka stunting, baik dengan menangani secara langsung dengan pemberian asupan gizi yang cukup hingga penanganan pola hidup bersih dan sehat.
"Untuk menekan stunting, setiap desa/kelurahan minimal memiliki satu orang pendamping keluarga. Selain itu, juga harus ada satgas penanganan stunting," pungkasnya.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Perlu diketahui bahwa, Ketua TP PKK Kabupaten Deli mendapatkan Satyalancana Wira Karya (SWK) Bidang Bangga Kencana karena berperan aktif menyukseskan program Bangga Kencana melalui Program IBU Religius (Relawan Keluarga, Pelindung Anak dan Keluarga), menyusun dan mensosialisasikan buku petunjuk penggunaan media simulasi bina kelompok remaja serta menginisiasi kelas inklusi anak berkebutuhan khusus di PAUD sehingga terwujud keluarga dan generasi yang berkualitas. [rum]