"Masyarakat di kampung enggak tahu kalau bupati ini korupsi, karena terlena dengan jalan yang halus. Masyarakat dininabobokan dengan jalan halus, padahal itu menguntungkan bupati," ungkapnya.
Selain menyelenggarakan tasyakuran dan aksi cukur gundul, FBB dan Forjasi juga memasang spanduk yang mengapresiasi KPK.
Baca Juga:
KPK Periksa Budi Gunawan Terkait Kasus Bupati Banjarnegara
"Spanduk tersebut sebagai apresiasi terhadap kinerja KPK yang telah menetapkan bupati sebagai tersangka," jelas Ketua Forjasi Imam Nafan, Sabtu.
Spanduk-spanduk itu dipasang di sekitar Alun-Alun Banjarnegara. Dalam spanduk termuat tulisan "Terima kasih KPK telah menyelamatkan Banjarnegara", "Kemenangan Satriya-satriya Pinunjul Banjarnegara", dan "Selamat jalan bupatiku, semoga tidak kembali lagi ke Banjarnegara".
Imam menyebutkan, selama Budhi Sarwono memimpin Banjarnegara, banyak penyedia jasa konstruksi di daerahnya yang tidak mendapat proyek.
Baca Juga:
Kasus Korupsi Bupati Banjarnegara, Pegawai PT Sambas Wijaya Diperiksa KPK
"Selama ini sejak 2017 APBD Perubahan, bisa dikatakan tidak mengakomodasi kepentingan kami. Karena paket (proyek) dibikin besar dan larinya ke (proyek) jalan semua," bebernya.
Dia menambahkan, terdapat sekitar 270 perusahaan penyedia jasa konstruksi di Banjarnegara. Sebanyak 150 berbentuk CV dan sisanya PT.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kini telah ditahan oleh KPK. Sebelumnya, dia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2018.