"Maksud oknum wartawan itu, apa harus bergantian warga sekitar khusus stand by menunggui dan setiap saat memperhatikan papan informasi proyek tetap terpasang tanpa menghiraukan hujan deras disertai angin," tutur Direktur LRR Simalungun Joel Sinaga.
Tokoh pemuda Kota Perdagangan, Kecamatan Bandar itu juga mengingatkan, dalam pelaksanaan tugas liputannya, bagi setiap jurnalis pada zaman millenial ini, dituntut tetap belajar tentang aturan penulisan berita 5W 1H. Selain itu, dilakukan penelusuran akurat, cek dan ricek agar pemberitaan tersebut berimbang serta menjunjung tinggi Etika Jurnalistik bermartabat.
Baca Juga:
Polres Simalungun Berhasil Meringkus Pelaku Judi Online di Raya Kahean, Simalungun, Berkat Informasi Masyarakat
"Jangan jadi jurnalis kaleng-kaleng, lakukan wawancara berimbang, tanyakan kepada warga terkait bangunan tersebut dari sisi positif dan negatifnya. Pembangunan parit pasangan dambaan warga serta pengerjaannya mendetail diawasi masyarakat penerima manfaatnya," kata Joel Sinaga.
Terpisah, Anggota DPRD Simalungun Hendra Sinaga menyampaikan, terkait proyek aspirasi dalam proses pengerjaannya dilaksanakan pihak rekanan, disesuaikan dengan RAB-nya dan paling utama, warga sebagai penerima manfaat menganggap proses pengerjaan telah sesuai.
"Pihak rekanan, terkait proyek aspirasi tersebut sudah sesuai yang diharapkan dan tentang plank proyek dimaksud fleksibel. Persoalannya, tidak terpasang sejak awal hingga berakhirnya proses pengerjaan proyek dan itu, baru pertanyaan," tandas politisi berlambang Ka'bah itu bernada kesal. [rum]