WahanaNews-Sumut I Seorang kakek berusia 71 tahun di
Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun memilih untuk meninggal dunia dengan
cara gantung diri.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Kakek WM, ditemukan anaknya Leonard Manurung sudah dalam
kondisi meninggal pada Rabu (25/8/2021) pagi.
Kapolsek Bangun AKP Lambok Gultom mengatakan, pertama kali
jenazah korban ditemukan oleh sang anak ketika membuka pintu melalui jendela.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
Sang anak mencari ayahnya ke kamar tidur dan kamar mandi,
lalu berlanjut melihat pintu belakang yang terbuka.
"Anaknya melihat korban sudah dalam tergantung
menggunakan tali tambang yang diikat di galangan atap pintu belakang dengan
simpul tali hidup," kata Lambok, seraya menyebut, sang anak saat itu
memberitahukan kepada para tetangga, Kamis (26/8/2021).
Dalam hitungan menit, para tetangga berdatangan ke rumah
korban.
Dan berturut turut datang personel kepolisian dari Polsek
Bangun, Unit Inafis Polres Simalungun, dan puskesmas pembantu.
"Setelah dilakukan pemeriksaan luar, ternyata tidak
ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujar Kapolsek dengan
menambahkan, dari hasil olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan di
lokasi kejadian.
Pihak Keluarga sendiri membuat surat pernyataan tertulis
yang diketahui Pangulu Nagori Karang Sari - Wito Sembodo menolak dilakukan
autopsi dan tidak merasa keberatan atas meninggalnya korban.
Sebab selama ini, korban menunjukkan penampakan depresi
karena mengidap penyakit stroke ringan.
Apalagi, ujar Kapolsek, berdasarkan keterangan sang anak,
Leonard Manurung, ayahnya sehari sebelumnya sudah berencana melakukan bunuh
diri dengan menusuk perut nya menggunakan pisau.
"Menurut Info di sekitar TKP bahwa Korban sudah
beberapa kali berencana bunuh diri dengan menusukkan pisau di perutnya sendiri.
Keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak merasa keberatan dan tidak ada
ditemukan bekas luka maupun lainnya di tubuh korban," pungkas Lambok. (tum)