SUMUT.WAHANANEWS.CO,- Ratusan pegawai honorer Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Kesehatan, Senin (13/1/2025). Mereka menuntut keadilan atas hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahun 2024 yang dianggap tidak adil dan terkesan ada permainan.
Aksi yang dikawal ketat oleh kepolisian dan Satpol PP Tapteng ini dimulai dengan orasi di depan Kantor Dinas Kesehatan. Para pengunjuk rasa membawa sound system di atas mobil pick up dan menyampaikan tuntutan mereka agar pemerintah memperhatikan nasib mereka yang telah mengabdi selama bertahun-tahun.
Baca Juga:
Dede Yusuf: Stop Angkat Tim Sukses Jadi Honorer atau PPPK!
"Kita ketahui bahwa ujung tombak di setiap dinas dan instansi pemerintahan itu adalah tenaga honorer, dan itu tidak bisa dipungkiri. Jadi untuk itu, kami memohon agar pemerintah bisa memperhatikan nasib kami, status kami, kesejahteraan kami juga, serta kami ini jaga lagi kelas dua selalu," ujar Hutauruk, salah satu orator yang juga tenaga honorer.
Usai berorasi di depan Kantor Dinas Kesehatan, para pengunjuk rasa melanjutkan aksi mereka ke Kantor DPRD Tapteng dan Kantor Bupati Tapteng. Di kedua lokasi tersebut, mereka kembali menyampaikan tuntutan mereka dan meminta agar pemerintah meninjau ulang hasil seleksi P3K.
Para peserta unjuk rasa juga mengecam pemerintah yang meloloskan beberapa tenaga kesehatan yang masih muda dan belum berpengalaman, sementara mereka yang telah mengabdi selama bertahun-tahun tidak diluluskan.
Baca Juga:
Guru SD Honorer Konawe Diminta Uang Damai Rp50 Juta Dibantah Polisi
"Kita kesal juga, mengapa bisa lolos yang masih seumuran jagung kerja, tapi kita yang sudah bertahun-tahun mengabdi bahkan tidak diluluskan," ujar salah satu pengunjuk rasa.
Hingga saat ini, belum diketahui hasil pertemuan perwakilan pengunjuk rasa dengan Pj. Bupati Tapteng. Aksi ini menjadi sorotan mengingat banyaknya tenaga honorer di berbagai sektor yang menghadapi ketidakpastian status dan kesejahteraan.
[REDAKTUR : HADI KURNIAWAN]