WahanaNews-Sumut | Sejak masa Pamdemi Covid-19 bantuan banyak disalurkan untuk warga yang terdampak Covid-19, membuat para penipu berkeliaran untuk melancarkan aksinya.
Penipu mengaku mahasiswa yang sedang mencari penerima bantuan itu berhasil membawa kabur uang tunai Rp.3 juta milik korban.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
Kepada wartawan, korban Hendrik (68) warga Tembung Pasar IX, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, menceritakan.
Kejadian itu terjadi saat Hendrik hendak membeli bensin sebanyak 300 liter untuk pekerjaannya di SPBU Jalan Letda Sujono, tepat di dekat Titi Sewa, Minggu (17/10/2021) siang.
Dengan mengendarai sepeda motor dan membawa 5 buah jeregen besar untuk membeli bensin.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Namun saat melintas di Pajak Gambir Pasar VII, Tembung, korban dipanggil pelaku yang mengaku mahasiswa yang sedang mencari warga untuk menerima bantuan sembako.
"Pas di Pajak Gambir Pasar VII, saya dipanggil pelaku, bapak mau bantuan, katanya, saya dari mahasiswa mencari orang-orang berumur untuk menerima bantuan, kalau bapak mau mari kita ke Indomaret depan SPBU dekat titi sewa," ucap korban.
Merasa tertarik, korban pergi mengikuti pelaku yang mengendarai sepeda motor Fino.
Namun sebelum sampai di Indomaret, hujan turun dan membuat Jalan Letda Sujono Banjir itu, pelaku meminta kepada korban untuk membeli mantel agar tidak basah terkena hujan.
Korban kemudian menuruti dan membeli mantel yang dijajakan pedagang tak jauh dari Titi Sewa.
Setelah membeli mantel dan mengenakannya, pelaku dan korban melanjutkan perjalanan ke Indomaret depan SPBU Titi Sewa.
Setiba di Indomaret, pelaku menyarankan agar uang korban jangan di bawak, nanti bisa ketauan jika korban memiliki uang dan tidak bisa menerima bantuan yang akan disalurkan pelaku.
"Karena dibilangnya uang jangan di bawak maka, uang itu saya selipkan ke dalam mantel jas hujan dan saya titipkan ke kasir Indomaret. Pas menitip mantel itu, dia ikut di dan di samping saya," terang korban.
Setelah mantel berisi uang Rp 3 juta dititip pada kasir, pelaku mengambil keranjang belanjaan dan mengajak korban untuk memasukkan beras 1 karung, gula pasir dan minyak makan ke dalam keranjang.
Setelah belanjaan itu masuk ke dalam keranjang, tiba-tiba pelaku menerima telepon dari kawannya dan mengatakan sebelum sembako diberikan, korban harus memfoto copy KTP nya sebagai bukti telah menerima bantuan.
Alasan sebagai bukti penerima bantuan, pelaku meminta korban untuk mefotocopy kan KTP nya. "Terus dia bilang kepada saya, ikuti ibu yang baru keluar itu, l dia juga mau fotocopy KTP nya," cerita korban.
Tanpa curiga korban kemudian mengikuti seorang ibu-ibu yang baru belanja dan keluar dari indomaret.
Begitu korban keluar, pelaku juga berpura pura ikuti keluar mencari fotocopy. Hingga korban sampai di Simpang Jalan Padang, korban tersadar pelaku tidak berada di belakangnya. Kemudian korban balik ke Indomaret untuk mengambil jas hujan dan uangnya.
Namun saat korban hendak mengambil jas hujan berisi uang untuk membeli bensin yang di titipkanya kepada kasir Indomaret, Erika. Kasir tersebut mengatakan jika mantel korban telah diambil pelaku. Kasir tersebut mengira, pelaku adalah anak korban. "Saya pikir dia anak bapak itu, karena pas menitipkan jas hujan tadi, anak itu juga ada sama bapak itu," kata Erika kasir Indomaret.
Berharap pelaku ditangkap dan uang untuk modal usaha bensin Ecerannya kembali, korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Percut Sei Tuan. [rum]