WahanaNews-Sumut | Angka stunting di Kabupaten Deli Serdang di kisaran 12,5 persen. Angka itu menunjukkan kondisi yang baik, dan dihasilkan dari kerjasama tim yang simultan dan berkesinambungan.
Persentase tersebut menjadi yang terendah jika dibandingkan kabupaten/kota lain di Sumatera Utara (Sumut).
Baca Juga:
Polres Simalungun Berhasil Meringkus Pelaku Judi Online di Raya Kahean, Simalungun, Berkat Informasi Masyarakat
Kondisi ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Deli Serdang, Darwin Zein SSos saat membuka Lokakarya Meeting Kelompok Kerja (Pokja) Maternal Neonatal/Pokja Pencegahan Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir Kabupaten Deli Serdang di Aula Cendana, Lantai II, Kantor Bupati Deli Serdang, Rabu (13/4/2022).
"MPHD Indonesia adalah proyek kerjasama USAID dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang dilakukan selama lima tahun, dari 2020 sampai 2025 di Indonesia. Tujuannya, untuk memperluas akses penggunaan layanan berbasis data dan penggunaan informasi terkait dengan kualitas layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di sektor swasta," kata Sekda.
Soal lokakarya tersebut, Sekda menegaskan pelaksanaannya menitikberatkan pada pembahasan tentang pencegahan kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Deli Serdang.
Baca Juga:
Kebakaran Tujuh Rumah di Parapat bermula dari lantai dua rumah makan ayam geprek
"Apakah bisa kita lakukan? Jawabannya, pasti bisa. Karena Deli Serdang luar biasa. Kekompakan dan soliditas itu modal yang kita miliki. Semua sektor pendukung ada di Deli Serdang, tinggal niat kita saja," kata Sekda
lagi.
Dia berharap, pertemuan atau lokakarya tersebut bisa berlangsung secara berkesinambungan. Misalnya, dua minggu sekali atau sebulan sekali. Setelah itu, baru dilakukan evaluasi.
Karena, bila tidak ada evaluasi, maka tidak bisa diketahui apa kelebihan dan kelemahan yang telah dilakukan.