dr. Mariamah juga menyampaikan bahwa dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, baru 9 Kabupaten/Kota yang sudah mencapai UHC, termasuk didalamnya Kabupaten Samosir.
"Saya sangat mengapresiasi dengan capaian UHC di Kabupaten Samosir. Ini menjadi wujud komitmen dan kehadiran pemerintah daerah dalam memberikan jaminan kesehatan bagi warganya. Semoga ketercapaian UHC ini bisa dirasakan langsung oleh penduduk Kabupaten Samosir, dan juga dapat menstimulus Pemda lain agar bisa mencapai UHC", ujarnya.
Baca Juga:
6 Kali Berturut-Turut, Pemkot Bekasi Raih Predikat Kota Informatif Tingkat Jabar 2024
Disampaikan juga, salah satu keuntungan daerah yang sudah UHC adalah peserta yang baru didaftarkan di BPJS sudah langsung aktif sepanjang sudah memiliki NIK, artinya dengan membawa KTP atau menunjukkan NIK, pasien sudah akan memperoleh pelayanan kesehatan.
Anggota Komisi I DPRD Samosir drg. Magdalena Sitinjak dalam sambutannya mengapresiasi capaian Kabupaten Samosir mencapai UHC. Capaian ini juga berkat kerjasama dan kolaborasi yang baik antara legislatif dan eksekutif dalam upaya peningkatan kepesertaan BPJS selama 3 Tahun terakhir yakni Tahun 2020 sebesar 78 %, Tahun 2021sebesar 84 % dan Tahun 2022 mencapai 97,7 %.
Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, dalam sambutannya menyampaikan dalam program Pemkab Samosir, pemenuhan peningkatan pelayanan kesehatan merupakan program unggulan dan prioritas pada periode 2021-2024.
Baca Juga:
HARRIS Resort Barelang Batam Meraih Penghargaan Marketing of The Year 2024
"Kami selalu berupaya dan berkomintemen mempercepat memberikan pelayanan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Samosir,"
“Belum dua tahun Pemerintahan Vandiko-Martua, Kabupaten Samosir sudah mencapai UHC, capaian UHC merupakan bukti sinergitas, kolaborasi dan kerja keras dari seluruh stakeholder, termasuk BPJS Kesehatan hingga bisa mencapai 97,7 persen,” ujar Bupati Vandiko.
Dengan capaian UHC ini, maka layanan kesehatan sebagai kebutuhan dasar manusia di Kabupaten Samosir akan semakin mudah sepanjang sudah memiliki NIK.