WahanaNews-Sumut | Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dan Putra Jawa Kelahiram Sumatera (Pujakesuma) atas dibangunnya Pabrik Minyak Makan Merah (PMMM) di Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang.
Pembangunan pabrik tersebut merupakan sebuah terobosan luar biasa untuk Kabupaten Deli Serdang.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
"Ketika bertemu dengan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI, Drs Teten Masduki, saya teringat pada ucapan Neil Armstrong yaitu langkah kecil bagi manusia, tetapi lompatan besar bagi umat manusia. Saya pikir ini adalah langkah kecil dari pembangunan. Ini menjadi sebuah terobosan besar bagi tata laksana pengelolaan pabrik kelapa sawit. Saya sangat berharap, semua yang disampaikan bisa terwujud," ungkap Bupati pada kunjungan kerja Menteri BUMN, Erick Thohir ke lokasi pembangunan PMMM di Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (6/1/2023).
Di kesempatan lainnya, Bupati mengatakan Deli Serdang sangat beruntung ketika Menteri BUMN memutuskan untuk pertama kali merubah cara pengolahan kelapa sawit (terbarukan) di Deli Serdang.
"Saya percaya, selain bagi petani kelapa sawit, pembangunan pabrik ini memberi manfaat bagi masyarakat. Karena besar kemungkinan masyarakat pertama yang akan mendapat distribusi dari hasil pabrik, tentu masyarakat yang berada di sekitar pabrik," tegas Bupati.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Sementara sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir pada kesempatan itu mengatakan dengan diresmikannya PMMM tersebut, maka ke depan tidak boleh terjadi lagi kelangkaan minyak goreng.
Eks bos Inter Milan ini juga membuat terobosan, ke depan per-1.000 hektare (Ha) lahan sawit, maka harus ada satu PMMM. Terobosan ini dibuat agar BUMN bisa ikut mengintervensi ekonomi. Khususnya, dalam kelangkaan minyak goreng. Karena seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, Kementerian BUMN tidak bisa ikut terlibat.
"Dengan ini kita tetap melibatkan ekonomi rakyat yakni petani. Jangan petani dijadikan posisinya sebagai objek. Kalau kampanye selalu bilang petani. Udah jadi malah lupa. Ini yang kita mau keberlanjutannya," jelasnya.