Erick ingin memberikan kepercayaan kepada rakyat agar bisa mengelola sumber daya alamnya. "Untuk itulah terobosan per-1000 hektare ada pabrik minyak makan merah ini lahir. Lalu pendanaannya berkolaborasi dari kementerian koperasi dan pengusaha-pengusaha besar. Keuntungannya diambil untuk mendorong ekonomi rakyat. Kami dari BUMN bantu KUR dan bantu juga modal kerjanya. Bahkan kita dampingi supaya jangan sampai pabriknya tidak terawat," sebutnya.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah mengharapkan agar pabrik yang sama bisa dibuat juga di beberapa daerah lainnya di Sumatera Utara (Sumut), mengingat perkebunan di Sumut cukup banyak.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
"Tadi saya sempat berbincang bahwa ternyata harga minyak makan merah ini lebih murah. Beda sekitar Rp2.000 dengan harga minyak curah pada umumnya. Dan ini lebih sehat juga," ujar pria yang akrab disapa Ijeck ini.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), kata Ketua Partai Golkar Sumut ini, mengapresiasi pemerintah pusat, khususnya Kementerian BUMN yang sudah meresmikan pabrik minyak makan merah ini pertama di Sumut. "Kebetulan ini di Deli Serdang pula. Jadi masyarakat kita yang menikmati pertama dan semoga bisa membantu masyarakat kita serta tidak ada lagi kelangkaan minyak makan," harapnya.
Terakhir, Direktur PT Perkebunan Nusantara 2, Irwan Peranginangin mengatakan PMMM tersebut ditargetkan selesai pada akhir Februari 2023 nanti.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Ia juga menyebutkan minyak makan merah mengandung lebih tinggi fitonutrien dalam bentuk vitamin E dan karoten. Selain itu juga komposisi asam lemak jenuh lebih rendah dibandingkan virgin palm oil (VPO). "Dan ini juga menghindarkan generasi kita stunting," sebutnya. [rum]