Selanjutnya Pastor Sabat menjelaskan bahwa nantinya hasil fermentasi tersebut akan menjadi pupuk organik Asam Humat yang akan digunakan para petani kedepannya.
Pastor Paroki RD Sabat Saulus Nababan (baju hijau) mencoba mesin pencacah enceng gondok dengan jemaat Gereja Katolik Santa Antonio Maria Claret Tomok)
Baca Juga:
Tomok Wisata di Kabupaten Samosir Sudah Mendunia
"Asam Humat ini berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah dan menahan air di musim kemarau," jelas Pastor Sabat Saulus Nababan.
Pastor Sabat Saulus Nababan juga menjelaskan bahwa saat ini pasca musim hujan di Danau Toba, terlihat banyak enceng gondok di perairan Danau Toba. Sehingga secara estetika kurang baik pada program pariwisata di Samosir.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Pastor Sautma Simanulang dan penggiat pupuk organik Pariama Sinaga dan bendahara PMI Maris Sitanggang. [tum]