Karena kekuasaan menurut Eka bukan hanya sekedar mengejar duduk di kursi empuk melainkan harus juga memikirkan nasib rakyat kedepannya.
"Pemilu itu harus damai, aman, tentram dan menyenangkan serta menggembirakan. Karena selama ini kita lihat pemilu ini seperti momok, bahkan ada sekelompok mengatakan jangan ada pemilu. Pemilu itu wajib ada, tapi pemilu yang bersahaja, damai dan bergembira," ujarnya.
Baca Juga:
Tragis! Rumah di Nias Utara Ludes Dilahap Si Jago Merah, Nenek 80 Tahun Tewas
"Kita juga berharap masyarakat berpartisipasi politik juga, karena selama ini partisipasi politik masyarakat rendah karena ada ketidak puasan oleh pemimpin pemimpin terpilih selama ini," imbuhnya.
Ketua Bawaslu Kota Medan Payung Harahap menilai dengan adanya diskusi publik ini adalah bagian dari upaya untuk mensukseskan untuk pemilu 2024 mendatang.
"Saya kira kegiatan ini cukup baik untuk memberikan pemahaman pemahaman kepada masyarakat dan juga peran serta masyarakat dalam kesuksesan di pemilu 2024 mendatang," ucapnya.
Baca Juga:
Sempat Terdengar Ledakan, 4 Rumah di Nias Selatan Terbakar
"Karena bawaslu juga memiliki tagline, 'Bersama Rakyat Mengawasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu' artinya penyelenggaraan pemilu tidak bisa kami menyelenggarakan sendiri tapi harus ada masyarakat didalamnya salah satunya diskusi publik ini," pungkasnya. [rum]