Buya Syarfi mengaku, meskipun terlahir sebagai orang batak, namun Syarfi banyak belajar tentang karakteristik dan semangat masyarakat Minang dalam menjalani hidup.
Sebagai orang batak, lanjut Buya Syarfi, sejak SMP hingga Perguruan Tinggi hidup merantau di tanah Minangkabau, beliau memegang prinsip budaya masyarakat Minang dalam merantau yang tujuannya untuk mengubah nasib dimasa depan.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
"Alhamdulillah, prinsip masyarakat Minang itu yang membawa saya kepada perubahan dari waktu ke waktu, dalam segala aspek baik pekerjaan, karir politik dan rezeki," ulasnya.
Syarfi pun menyebutkan, banyak orang yang bukan Minang berhasil diperantauan karena memegang prinsip masyarakat Minang. Maka, orang Minang memiliki tanggungjawab moral untuk lebih berhasil di perantauan berdasarkan prinsip dan budaya Minangkabau yang menjadi jati dirinya.
"Untuk mewujudkan itu semua, kunci utamanya adalah ukhuwah Islamiyah. Mari Kita perkokoh persaudaraan diantara kita dengan ikatan persaudaraan yang Islami. Kita kesampingkan perbedaan-perbedaan yang ada, dan kita ikat kekompakan dan kebersamaan kita dengan ukhuwah Islamiyah," pungkas Buya Syarfi Hutauruk.
Baca Juga:
Kapolres Binjai Silaturrahmi Bersama Tokoh Etnis Kota Binjai
Sementara itu, ketua BKM Islamiyah Kota Gunung Sitoli, M Syofyan Chaniago, didampingi sekretaris BKM, Krisna Safindo, menyampaikan terimakasih atas kehadiran Ketua Umum PB PERTI ke Kota Gunung Sitoli, khususnya ke Masjid Islamiyah.
Buya HM Syarfi Hutauruk menjadi Ketua Umum PB PERTI pertama yang berkunjung ke Kepulauan Nias, sejak organisasi yang didirikan oleh Syeikh Sulaiman Ar Rasuli tersebut berdiri tahun 1928.
"Kehadiran beliau merupakan sebuah kesempatan langka, dan kami atas nama BKM Islamiyah serta seluruh jamaah mengucapkan terimakasih atas kunjungan dan wejangan yang beliau sampaikan dalam kuliah agama tadi. Mudah-mudahan, Buya Syarfi tepat sehat wal afiat dan dapat kembali berkunjung ke tempat kami ini dikesempatan lain," tukasnya. [tum]