Deliserdang yang memiliki visi pembangunan dengan merangkum nilai-nilai religiositas, dinilai M Qarib hal ini sangat luar biasa. Sebab religi mampu menguatkan semangat keagamaan di masyarakatnya.
Ia juga meyakini visi pembangunan ini bersumber dari semangat Piagam Madina yang kini tersimpan di sebuah museum di Washington DC.
Baca Juga:
Polemik Pembongkaran Pagar di Pesisir Deli Serdang, Kadis LHK Sumut Dipolisikan
Dalam pengalamannya berkunjung ke berbagai negara, termasuk ketika menjadi utusan presiden untuk membahas keislaman di tanah air dengan pimpinan tertinggi Katolik, setelah menyadari diri dari perjalanan di beberapa luar negeri itu, ia mengaku jika Jepang dan Korea mampu menguasai teknologi yang tinggi, namun mereka kerap merasa hidupnya hampa, tidak punya sandaran hidup karena tidak bersandar kepada Allah SWT.
Makanya kita sangat bersyukur meski hidup dalam keberagaman agama, Islam mampu menjadikan umatnya untuk hidup tentram karena segalanya disandarkan kepada Allah SWA.
Pada bagian lain ia menyinggung soal awal mula diadakan perayaan maulid. Sebuah literasi, katanya, seorang panglima besar Solahuddon Al Ayubi yang memulai peringatan maulid untuk memotivasi umatnya yang mulai tidak bersemangat. "Jadi inti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini hendaknya juga menjadi spirit bagi kita semua."
Baca Juga:
Kepala Desa Hilang Misterius di Jembatan Lau Luhung Deli Serdang, Tim SAR Sisir Sungai
Untuk membangkitkan semangat bisa dimulai dengan menerima kritik dan saran dari berbagai pihak. Layaknya Nabi Muhammad SAW yang juga tidak alergi menerima kritik dan mau belajar dari pihak mana pun. Pengertian belajar tidak semata dengan membaca buku atau bacaan lainnya, tapi juga membaca perkembangan teknologi dan kemajuan peradaban manusia melalui kehidupan sehari-hari.
Terakhir Ustaz M Qarib berpesan agar insan pramuka senantiasa merawat dan membangkitkan semangat berliterasi. Dengan penguasaan ilmu, akan lebih sempurna lagi kerukunan umat Islam jika mampu menjaga dan membangkitkan silaturahmi. [rum]