Sumut.WahanaNews.co, Medan - Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera bagian utara (Sumbagut), Bambang Mukti Riyadi menjelaskan, bahwa untuk sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), pada triwulan ke II tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 7,41 persen.
Hal itu dibenarkan dia melalui siaran pers yang diterima Blinkiss.id, Kamis (26/10/2023), yang menyebutkan, pendapatan dari premi pada sektor di Sumatera Utara (Sumut) menunjukkan peningkatan pendapatan sebesar Rp4,76 triliun dengan pertumbuhan 7,41 persen secara yoy.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
"Pertumbuhan sektor IKNB meningkat pada Triwulan sebesar Rp4,76 triliun yang tumbuh senilai 7,41 persen dengan yoy," tuturnya.
Perkembangan tersebut sesudah masa pandemi mengalami kelonggaran, sehingga segmen asuransi jiwa mulai menunjukkan pertumbuhan positif yang sebelumnya terkontraksi sejak awal tahun 2022. Maka pada Triwulan II tahun 2023, OJK Sumbagut telah mencatat pendapatan premi asuransi jiwa sebesar Rp3,61 triliun, pertumbuhan 6,18 persen yoy.
Lanjut, Bambang, secara khusus untuk segmen asuransi umum, tren pertumbuhan positif sebesar 11,49 persen yoy pada Triwulan II 2022: 37,20 persen yoy, yang tercatat berada pada kisaran Rp1,15 triliun.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Dijelaskan Bambang lagi, bahwa OJK akan terus memantau perbaikan kinerja asuransi jiwa dan peningkatan rasio klaim yang menunjukkan tanda-tanda konsolidasi untuk pemasaran produk asuransi jiwa, terutama di segmen asuransi jiwa PAYDI -Produk Asuransi yang dikaitkan dengan Investasi. Selain itu, OJK akan memastikan bahwa proses konsolidasi tetap dijalankan secara tertib dan aman yang dampaknya terhadap kondisi keuangan perusahaan dapat diatasi.
Disisi lain, nilai utang piutang oleh perusahaan pembiayaan terus mengalami pertumbuhan secara signifikan hingga Agustus 2023, mencapai 23,91 persen yoy perJuli 2023 sebesar 23,20 persen dengan total piutang mencapai Rp21,51 triliun.
Sedangkan untuk andil pembiayaan produktif terus mengalami kenaikan hingga mencapai 43,17 persen per uli 2023 sebesar 42,54 persen dengan dukungan untuk pertumbuhan pembiayaan modal kerja serta investasi yang masing-masing bertumbuh sebesar 20,77 persen yoy dan 16,10 persen yoy, paparnya.