Dalam acara tersebut, Kepala Desa Setia, Saiful Pakpahan menyampaikan kegiatan doa bersama dilaksanakan bertujuan untuk memohon keselamatan dari Tuhan yang maha esa atas bencana alam luapan pasir dari gunung yang terjadi setiap tahun saat musim penghujan yang mengakibatkan pemukiman, jalan umum dan persawahan tertutupi pasir.
Dari kejadian tersebut maka daerah tersebut di beri nama Dusun Sirihit-Rihit, yang dalam bahasa Batak Toba berarti Pasir.
Baca Juga:
Pemberhentian Sejumlah Pj. Penghulu oleh Plt. Bupati Rohil Tuai Kritikan
Dikatakannya, kegiatan penanaman 1000 pohon adalah bertujuan untuk dapat menanggulangi bencana alam pasir tersebut dan mengharapkan juga bantuan dari Pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Taput.
Menurutnya Saiful Pakpahan, dalam mengatasi kejadian bencana alam tersebut harus di awali dari hulunya terlebih dahulu, yaitu dengan menanami areal gunung atau pinggir sungai dengan tanaman yang dapat tumbuh dan berkembang di tanah pasir. Sehingga nantinya tumbuhan tersebut dapat menahan tanah atau pasir dari erosi maupun longsor.
Sementara itu Bupati Nikson mengatakan, apabila dana dari anggaran APBD tidak mencukupi, maka disarankan untuk mengadakannya dari Dana Desa ataupun dari dana gotong royong.
Baca Juga:
Heboh Foto dan Video Mesra Bupati Nias Barat dengan Kadis Pariwisata, Nitizen: Semakin Menyala
“Secara pribadi saya siap berpartisipasi, maka setelah hal tersebut terlaksana, selanjutnya faktor pendukung seperti pembangunan saluran drainase, gorong gorong atau saluran air, selanjutnya menjadi tanggung jawab pemerintah,” kata Bupati.
Dalam acara Bupati juga memberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah kepada Siswa/i SD, SMP dan susu bubuk kepada para Lansia.
Pada kesempatan itu Bupati, Sekda serta Anggota DPRD Taput mendapatkan cenderamata berupa kain Ulos Batak Toba dari panitia dan tokoh Agama Islam. [tumpal]