Masih kata Supriadi, perlu disampaikan sebagai data pembanding, ditempat tinggalnya USD di Desa Teluk Pulai Dalam, dimana disitu lumbung suaranya terbesar beliau, dia memperoleh Suara 279, sedangkan caleg DPR Provinsi 40 suara dan DPR RI 34 suara.
Sementara ditempat kelahiran Supriadi di Desa Air Hitam disana dia (Supriadi) mengantongi 991 suara, sedangkan untuk caleg DPR Provinsi 908 suara dan DPR RI 208 suara, perolehan suara yang kami dapat di basis masing-masing sudah cukup menjadi perbandingan.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Biarlah pengurus dan kader partai Hanura ditingkat DPC, DPD dan DPP serta publik yang menilai, hasil perolehan suara itu dapat menjawab apa yang dituduhkan terhadapnya.
"Mari kita lihat dan buktikan dimasing-masing basis perolehan suara baik itu caleg DPRD Provinsi dan DPR RI, keliru kalau ia mengatakan saya tidak linear dan loyal pada partai," ujarnya dengan tegas.
Supriadi berpesan kepada USD, politik itu pasti ada perbedaan pilihan dan pasti ada menang maupun kalah, sebagai kader partai harus profesional memberi kontribusi kepada partai dengan meyakinkan masyarakat bukan memikirkan kepentingan pribadi.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Terkait persoalan dan berita yang beredar tersebut, Edi Susanto Ritonga atau yang akrab disapa Esrit, anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Fraksi Hanura mengatakan, akan berpegang teguh pada hasil yang sudah ditetapkan oleh KPU Labuhanbatu Utara pada Pileg 14 februari lalu.
Sebagai Koordinator daerah tiga Kabupaten Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan saya akan mengawal proses dan hasil pileg DPRD dapil Labura 2 yang telah ditetapkan mulai dari rekapitulasi tingkat TPS sampai ketingkat Kabupaten, kata Edi, Kamis (14/03/24) di rumahnya.
"Mari kita pakai hati nurani kemudian tanya diri secara pribadi sudah jujurkah kita terhadap diri kita, supaya kita dapat menjawab apa yang kita tuduhkan kepada orang lain," ucapnya.