Dalam diskusi yang berlangsung, dr Muhammad Fahdhy SpOG (K) MSc dari Rumah Sakit (RS) Adam Malik, selaku narasumber, menegaskan kematian karena persalinan itu semestinya tidak boleh terjadi.
"Saatnya kita melihat persoalan AKI-AKB dengan hati dan pikiran. Kematian karena persalinan itu semestinya tidak boleh terjadi, karena persalinan bukanlah penyakit. Untuk itu, perlu kesiapan fasilitas kesehatan, dalam hal ini rumah sakit yang didampingi dalam proses pendampingan MPHD, terutama dalam penanganan persalinan dengan kondisi gawat darurat," tegasnya.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Hal senada disampaikan narasumber lainnya, dr David Luther Lubis MKed (OG) SpOG (K).
"Persoalan ini perlu menjadi concernnya Bupati, selaku pemilik kuasa dalam mengontrol semua yang beraktivitas di kabupaten. Berkaca pada praktik yang dilakukan Kabupaten Banyumas, tetap konsisten mereplikasi program Emas yang dulunya juga disponsori USAID tahun 2012-2017," sebutnya.
Kabupaten Banyumas saat ini, imbuh dr David, tetap melaksanakan hal itu dengan pembiayaan mandiri melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
"Dan salah satu kunci konsistensi adalah keterlibatan pimpinan daerah, dalam hal ini Bupati Banyumas dalam setiap pertemuan Pokja AKI-AKB yang dilaksanakan tiga bulan sekali," ucapnya.
Atas hasil pertemuan itu, Kadis Kesehatan Deli Serdang, dr Ade yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan (Yankes), drg Kornelius Pinem dan Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas), dr Ni Putu Yurizka, menuturkan Dinas Kesehatan menerima usulan untuk memperkuat koordinasi dengan semua stakeholder terkait, termasuk memfasilitasi pertemuan Bupati dengan Spesialis Obgyn dan Spesialis Anak di Deli Serdang untuk menyusun langkah bersama dalam menekan AKI-AKB ini.
MPHD USAID Kawal Kesepakatan