Humbahas Wahana News, Buntut ditemukannya dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) 2017 atas pengerjaan proyek fisik pipanisasi sekitar 2,5 kilometer berbiaya ratusan juta lebih yang dikelola Kepala Desa Sion Utara, berbagai elemen masyarakat dan Civitas Gema Peduli (GP) medukung langkah Inspektorat dan minta aparat hukum melakukan pengusutan hingga tuntas.
Selain untuk kepastian hukum, penuntasan kasus ini juga dipandang perlu untuk memperjelas dan memastikan ada tidaknya kerugian Negara yang timbul atas proyek tersebut.
Baca Juga:
Birma Sinaga dan Erwin Sihite, Pasangan Inklusif di Pilkada Humbahas: Bangun Harmonisasi
"Pada prinsipnya kita mendukung proyek pipanisasi tersebut, kita tidak ingin menyalahkan siapapun, tetapi dugaan penyelewengan dalam pengerjaan proyek itu perlu diawasi dan diusut tuntas, sehingga tidak berasumsi - asumsi saja," kata Bernard L pengamat publik di Doloksanggul kepada Wahana News Sabtu (20/7).
Dia juga menyebutkan langkah Inspektorat yang berjanji akan mengecek pekerjaan itu sangat baik dan tepat sehingga bisa dikembangkan lagi.
Dia juga berharap langkah Inspektorat tidak berhenti di tengah jalan. Dengan demikian kedepannya oknum oknum yang tamak tidak lagi bermain main dengan uang Negara (Dana Desa-red).
Baca Juga:
Pemkab Humbahas Via Vidcon Ikuti Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024
Hal senada juga disampaikan sekretaris LSM Gema Peduli Humbahas Lamro Meha. Bahkan menurutnya Proyek pipanisasi itu diduga ada rekayasa atau mark-up
anggaran.
"Kalau hasil pekerjaannya hanya seperti itu, diperkirakan anggaran ratusan juta sudah terlalu besar. Karenanya kita menduga ada penggelembungan biaya disini," ucapnya. Untuk itu Lamro sangat mendukung pihak terkait melakukan pengusutan dan konsisten.
"Pengelola proyek, Kades, Pendamping Teknik hingga Camat harus dimintai keterangan oleh pihak Inspektorat. Hal itu perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya proyek tersebut. Kita menduga pekerejaan itu asal jadi. Masak untuk penyambungan pipa hanya dibakar bakar. Itu tidak benar. Jangan karena anggarannya dari Dana Desa dengan lokasi proyek di pedalaman dikerjakan asal jadi. Tim kita sudah melakukan monitoring kelokasi sejak pekerjaan itu dimulai hingga selesai,"terang Lamro mencurigai.
Sebelumnya kepala Inspektorat Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) BP Siahaan bakal memerintahkan anggotanya untuk mengecek langsung laporan warga terkait dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) tahun 2017 di Desa Sion Utara, Kecamatan Parlilitan. Bahkan dia berjanji segera menjadwalkan waktu turun kelokasi.
"Paling lama, Senin, (22/7) nanti akan kita cek kebenaran laporan dugaan penyelewengan tersebut, yakinlah kami tidak akan main main dengan ini."ujar BP Siahaan menjawab wahananews.co Kamis, (18/7) sore di Kantornya seraya memerintahkan anggotanya turun kelokasi.
Disinggung soal adanya pembiaran dari pihak Inspektorat mengingat persoalan tersebut sudah berulangkali dilaporkan warga, dengan tegas BP Siahaan membatah.
"Itu tidak benar, keterbatasan personil dan waktu saja yang belum pas, sebab ada banyak yang kami periksa,"ucapnya.
Sekedar untuk diketahui, penggunaan dana desa Sion Utara, Kecamatan Parlilitan untuk kegiatan fisik pipanisasi kurang lebih 2,5 kilometer berbiaya ratusan juta diduga terjadi penyelewengan.
Dimana secara kasat mata, pipa tidak ditanam serta tidak menggunakan elbow, bahkan ada sejumlah persambungan pipa yang dibakar bakar serta diikat pakai karet ban dalam. Sehingga ketahanan pipa tersebut sangat diragukan.
Sayangnya Kepala Desa Sion Utara A Sihotang belum memberi keterangan resmi, begitu juga Handpone yang bersangkutan tidak menjawab.
Terpisah, Camat Parlilitan Eliapzan Sihotang Ssos menyarankan pihak desa melakukan pekerjaan sesuai standart yang ada. Dia juga mengakui bahwa pihaknya sudah menyurati pihak Desa.
"Kita sudah rekomendasikan agar kegiatan tersebut dikerjakan sesuai RAB. Namun masyarakat menyatakan pekerjaan itu sudah standart,"singkatnya menjawab wahana news.co, Kamis (18/7) malam.
Sebagaimana diketahui sejumlah warga Desa Sion Utara sangat menyayangkan pengerjaan pipanisasi tersebut dan berharap pekerjaan itu diperbaiki lagi.
"Memang kita meragukan ketahanan pasangan pipa itu, kita berharap ada perbaikan sehingga dana yang digunakan untuk proyek itu membawa manfaat positif bagi kami warga, mengingat pipa itu merupakan pipa distribusi air minum bagi penduduk," ujar Tumanggor yang diamini sejumlah warga lainnya. (Agave)