Humbahas Wahana News, Dugaan praktik percaloan atas pelayanan pengurusan pajak kenderaan bermotor dan perpanjangan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dan mutasi kendaraan bermotor (BPKB) nampaknya masih terjadi hingga saat ini di Kantor Samsat Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Salah seorang pemilik kendaraan bermotor yang meminta jati dirinya dirahasiakan, menceritakan pengalamannya beberapa waktu yang lalu, saat mengurus surat kendaraannya di Kantor Samsat Doloksanggul.
Baca Juga:
Polda Metro Jaya Buka Layanan Samsat Keliling di 14 Wilayah Jadetabek
Baca Juga: Jamu Sido-Muncul Laksanakan Operasi Gratis Bibir-Sumbing Dan Katarak di RSUD Doloksanggul Humbahas
Dia menilai masih ada pelayanan di Samsat Doloksanggul yang kurang maksimal, seperti adanya dugaan praktik percaloan dari pihak pegawai setempat dengan modus menawarkan jasa pengurusan.
Baca Juga:
UPTD-PPD Rejang Lebong Targetkan Penarikan Pajak 35.239 Kendaraan pada 2024
"Nominal yang kita bayarkan tidak sama dengan biaya yang tertera dalam surat pajak (STNK), tertulis sekitar Rp 900 ribu namun diminta menjadi Rp1,6 juta, padahal pajak kendaraan bermotor sudah turun," katanya kepada Wahana News Sabtu, (20/7) siang di Doloksanggul.
Hal senada juga diungkapkan warga lainnya. Ia menyebut dugaan praktik calo di Samsat Doloksanggul sudah menjadi rahasia umum.
Menurut dia, praktik calo ini juga didasari banyaknya warga yang ingin mengurus surat-surat kendaraannya dengan mudah tanpa berlama-lama mengantri, dan juga karena kekurang pahaman Wajib Pajak (WP) dalam pengurusan.
"Memang dugaan praktik percaloan mengurus pajak atau surat kendaraan di Samsat sini pernah saya alami. Beberapa bulan lalu, saya ngurus pajak kendaraan, ada pegawai yang datang menawarkan jasa pengurusan," ujarnya.
Ia menuturkan, penawaran jasa tersebut dengan modus pembayaran pajaknya sudah terlambat beberapa hari dan bakal didenda.
"Ini sudah denda, anda juga datangnya sudah terlambat, kita bantu aja tapi totalnya Rp1.6 juta lah ya," kata warga, menirukan ucapan oknum calo dimaksud.
Mereka berharap melalui media ini, pihak berwenang bisa mengambil langkah dan tindakan tegas bagi para calo.
"Semoga dengan kami menyampaikan hal ini melalui media, pihak berwenang bisa segera mengatasi kondisi ini dan pelayanan di Samsat Doloksanggul ini berjalan sebagaimana mestinya,"ujarnya.
Kepala UPT Samsat Doloksanggul, Tati Julyanti Sihombing yang dikonfirmasi di Kantornya tidak berada tempat.
"Ibu itu lagi di Medan. Masalah itu, kami tidak mengetahuinya. Tanyakan saja ke beliau hari Senin besok," ujar salah seorang pegawai Samsat Doloksanggul yang mengaku bermarga Simanullang. (Agave)