WahanaNews.co I Dalam agenda tentatif Gubernur Prov.
Nusa Tenggara Timur, salah satunya memuat kegiatan Panen Padi di Desa Netemnanu
Utara.
Baca Juga:
Cegah Rabies, Gubernur NTT Minta Warga Wajib Vaksinasi Anjing Peliharaan
Agenda ini semoga tidak menjadi pukulan berat secara psikis
bagi ratusan Kepala Keluarga yang mengalami erosi lahan pertanian dan abrasi Sungai-laut
di titik Tuaheo, Kaunutu, Biloka, Oepoli Pantai dan Asenan.
Kegiatan ini juga akan membuka tabir gelap perekonomian
kerakyatan di bidang pertanian untuk wilayah Amfoang Timur yang digadang-gadang
sebagai lumbung padi dari Utara Timor.
Baca Juga:
Manfaatkan EBT, Gubernur NTT : Ketersediaan Listrik Bersih Buka Potensi Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Seorang warga Amfoang Timur sumber media ini mengatakan, pencitraan
panen padi di pelosok ini, sekiranya ditangguhkan demi simpati kepada keluarga
keluarga yang telah tertimbun pasir lahan jagung dan padi mereka.
Menurut sumber, jauh dan barangkali sudah lama, proyek
industri pertanian daerah ini lahir dari pencitraan semacam ini. Tang bisa jadi
dipelihara dalam sejumlah hasil pembangunan infrastruktur pertanian, untuk
tidak mengatakan semuanya, dalam segelintir kelompok feodalis, yang selalu
mubazir dan sesungguhnya tidak mewakili jeritan tangis keluarga keluarga yang
hanya menatap lahan mereka digerus oleh banjir.
"Lumbung mereka tersisa jagung kuning hasil
panen tahun sebelumnya. Sisi lain mengisyaratkan bahwa kunjungan kerja hari ini
adalah bentuk simpati konkret pemerintah bagi masyarakatnya pasca bencana dan
kegiatan ini sangat positif, untuk memacu kerja kita masyarakat Amfoang Timur
agar bangkit dari kesulitan dan memang ini langkah bijak mendongkrak ekonomi
dari bidang pertanian" jelas sumber. (tum)