WahanaNews.co I Antisipasi penularan Covid-19 di RSUD
Sidikalang, Direktur Rumah Sakit melakukan pengalihan ruangan pelayanan, melakukan
sterilisasi ruangan, memperketat Prokes dan membatasi jam kunjungan pasien.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Bantu Siswa SMP yang Mengalami Kecelakaan
Direktur RSUD Sidikalang dr. Sugianto Panjaitan akhirnya
mengambil sikap untuk mengalihkan fungsikan beberapa ruang pelayanan dilingkungan
RSUD Sidikalang. Pengalihan ruang pelayanan dilakukan selama 1 minggu, mulai
dari tanggal 22 s/d 28 Januri 2020.
Hal itu gegara 4 orang pegawai medis di RSUD Sidikalang terkonfirmasi
terpapar Covid-19.
Baca Juga:
AKBP RHN Masih Diperiksa, AKBP Ronni Nikolas Pimpinan Sementara Polres Dairi
Ruang pelayanan kesehatan yang dialih fungsikan dan himbauan
tersebut adalah :
1.Ruang Pelayanan gawat
darurat medik dialihkan ke poliklinik selama 2 jam dalam sehari yaitu
pukul 16.00 WIB s/d Pukul 18.00 WIB.
2.Pelayanan gawat darurat ibu
hamil dan ibu bersalin langsung dialihkan keruang VK .
3.Sementara pelayanan gawat
darurat dialihkan keruang poliklinik ruang IGD akan disterilisasi dengan
alat sterilisasi sinar UV.
4.Ruang poliklinik akan disterlisasi
dengan alat sinar UV setiap Pukul 19.00 WIB.
5.Ruang pelayanan lain akan disterlisasi
secara berkala.
6.Dihimbau kepada petugas
agar memakai APD yang standar.
7.Dihimbau kepada setiap
pasien dan pengunjung RSUD Sidikalang untuk tetap mematuhi protokol
kesehatan (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).
8.Membatasi jam berkunjung
hanya 1 kali sehari yaitu Pukul 17.00 WIB sampai Pukul 19.00 WIB. Satu
pengunjung untuk satu pasien dan satu pendamping untuk satu pasien.
Sebelumnya kalangan politisi dan tokoh masyarakat Kab. Dairi
mendesak dr. Sugito Panjaitan mengambil sikap yang cepat, tegas dan tepat antisipasi
penularan Covid-19 di RSUD Sidikalang.
Resoalon Lumbangaol Ketua DPC Partai PDI Perjuangan Kab.
Dairi, mengusulakan agar ruang IGD RUSD Sidikalang minimal di sterilkan selama
7 hari dan pelayanan di IGD dapat dialihkan ke ruangan lain, guna memutus matai
rantai. Sebab tenaga medis yang terkonfirmasi positif Covid-19 umumnya bertugas
di IGD dan ICU RSUD Sidikalang.
"Untuk memutus rantai penyebaran Covid- 19 di IGD, ruangan
harus di sterilkan minimal 7 hari, tujuan kita menyelamatkan masyarakat Dairi yang
membutuhkan pelayanan kesehatan. Bukan menutup pelayanan keseluruhan, tapi alih
fungsi sebagian ruangan yang ada di RSUD untuk sementara," kata Resoalon,
kepada WahanNews.co Kamis, (21/1).
Politisi dan Tokoh Masyarakat Minta Bupati Dairi Gerak
Cepat
Desakan agar Bupati Kab. Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu lebih
serius dalam pencegahan dan penanganan penularan Covid-19 terus bermunculan. Selain
dari politisi juga dari kalangan tokoh masyarakat.
Resoalon Lumbangaol meminta Bupati Kab. Dairi segera
membelanjakan alat tes swab Covid-19. Diketahui Labortorium RSUD Sidikalang sudah
memiliki alat gen expert yang dapat dipakai untuk pemeriksaan test swab Covid-19.
Alat untuk melengkapi gen expert ini adalahcartridgekhusus
namanya Xpert Xpress SARS-CoV- yang harus digunakan di mesin Gen eXpert.
"Alat Xpert Xpress SARS-CoV- ini yang harus
diadakan, agar hasil test swab dapat langsung di ketahui di Dairi tidak harus
ke Medan atau menunggu hasil dari Medan," tambahnya.
Senada dengan itu, tokoh masyarakat Dairi, Ungkap Marpaung juga
mendesak keseriusan Bupati mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Menurutnya, dalam keadaan darurat atau mendesak, kepala
daerah diberikan kewenangan untuk menggunakan anggaran sesuai kebutuhan. Alat Xpert
Xpress SARS-CoV- saat ini sangat dibutuhkan.
"Saya melihat pengembalian anggaran refocusing Tahun
Anggaran 2020 seharusnya dapat digunakan untuk membeli alat tersebut. Ini
menunjukkan Bupati kurang tanggap," katanya.
Ungkap meminta, agar Bupati segera berindak, bergerak cepat mencarikan
solusi anggaran untuk pengadaan alat tersebut. Sebab walaupun pemerintah pusat
sudah menyediakan vaksin covid-19 dan vaksinasi sudah mulai dilakukan, akan
tetapi prioritas utama adalah tenaga kesehatan, kedua jajaran ASN, TNI/Polri, sedangkan
untuk vaksinasi masyarakat luas waktunya belum dapat dipastikan. (tum)