"Orang yang ekspert tersebut, ujarnya adalah dokter dan
pemerintah. Jadi memang di era digitalisasi dan dunia maya ini semua orang bisa
berkomentar, artinya bisa mengambil referensi dari mana-mana," ujarnya.
Baca Juga:
Warga Lapor Jalan Jelek Jadi Titik Awal Terbongkarnya Skandal Korupsi Rp231 M di Sumut
Tapi, sambung Ramlan, dirinya harap kalau referensinya tidak
jelas jangan diikuti.
Baca Juga:
Tamparan OTT KPK, Menteri PU Siapkan Evaluasi Total Demi Bongkar Akar Korupsi
"Kita yakinlah, dokter itu terikat sumpah,
walaupun ada satu-dua yang nyeleneh, tapi mayoritas para dokter ekspert di
bidangnya. Sebab bagaimanapun belum ada evidence standar internasional yang
sungguh-sungguh bagus menangani pasien Covid-19, karena ini kasus baru,"
pungkasnya mengakhiri. (tum)